Kapuas Hulu, 23 Januari 2019
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI drg. Oscar Primadi, MPH menyaksikan peresmian RSUD Semitau, di Kab. Kapuas Hulu, Prov. Kalimantan Barat pada Rabu (23/1).
Diresmikannya rumah sakit tersebut untuk memudahkan masyarakat menjangkau fasilitas kesehatan.
“Ini adalah bukti pemerintah ingin meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, karena itu dibangunlah rumah sakit di sini,” kata Oscar pada peresmian tersebut, Rabu (23/1).
RSUD ini dibangun pada 2017 dengan menggunakan dana alokasi khusus (DAK) priortas daerah dan 2018 baru bisa dilakukan pembangunan. Tujuannya memberikan akses pelayanan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
RSUD ini dibangun di atas lahan 18.217 meter persegi dengan luas bangunan 7.980 meter persegi. Sumber dananya dilaksanakan melalui DAK prioritas daerah 2017 sebesar Rp. 4,5 miliar yang kemudian dilanjutkan pada tahun anggaran 2018 sebesar Rp. 19,9 miliar. Sehingga total dana 24,5 miliar.
RSUD tipe D ini memiliki kapasitas 50 tempat tidur dilengkapi empat jenis pelayanan, yakni pelayanan dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan, pelayanan dokter spesialis anak, pelayanan dokter spesialis penyakit dalam, dan pelayanan dokter spesialis bedah.
Fasilitas yang ada di RSUD ini terdiri dari satu instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi Gawat Darurat, instalasi farmasi, instalasi ponek, instalasi kamar operasi, instalasi laboratorium, instalasi radiologi, instalasi Gizi, dan instalasi sterilisasi.
Tenaga kesehatan berjumlah 75 orang yang terdiri dari 35 orang perawat, 17 orang bidan, 4 orang Farmasi, 1 orang radiographer, 1 orang analisis, 1 orang ahli gizi, 7 orang tenaga administrasi dan 5 orang petugas keamanan.
Seluruh petugas rumah sakit ini diharapkan dapat berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu prioritas pembangunan di hulu. Selama 5 tahun ini beberapa indikator kesehatan di Kabupaten Kapuas Hulu telah menunjukkan peningkatan di antaranya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) karena komplikasi kehamilan.
Bupati Kapuas Hulu, A.M. Nasir mengatakan pada 2015 jumlah kematian ibu sebanyak 14 kasus kemudian turun menjadi 5 kasus pada 2016 dan turun lagi 2 kasus pada 2017. Sementara AKB tahun 2017 sebanyak 96 kasus, pada 2018 menjadi 65 kasus.
“Untuk kematian ibu hamil atau bayi meninggal saat melahirkan, kita sudah berusaha semaksimal mungkin, mulai dari pemeriksaan termasuk rumah singgah dan semua pembiayaan ditanggung oleh pemerintah,” katanya.
Di Kapuas Hulu saat ini telah memiliki 1 unit RSUD tipe C dengan kapasitas 100 tempat tidur di Putussibau. Kemudian RSUD dr. Achmad Diponegoro baru dinyatakan lulus akreditasi dengan peringkat utama oleh komisi akreditasi Rumah Sakit, 1 rumah sakit didirikan oleh Direktorat Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan pada tahun 2011 dan mulai beroperasi pada bulan Juli 2012.
Kemudian 1 unit RSUD di Semitau dan Kapuas Hulu dengan fasilitas 50 tempat tidur yang saat ini akan diresmikan. Kemudian 1 unit pusat rehabilitasi gizi buruk di Putussibau dan 23 Puskesmas di Kapuas Hulu.
Untuk menjaga mutu pelayanan, telah dilakukan penilaian terhadap 14 Puskesmas yang hasilnya 3 Puskesmas terakreditasi utama, 8 Puskesmas terakreditasi Madya, 1 Puskesmas terakreditasi Dasar, dan 2 Puskesmas masih menunggu hasil penilaian.
“Diharapkan pada 2019 ini semua Puskesmas yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu telah terakreditasi,” ucap Nasir.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM