Jakarta, 19 Maret 2019
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kemenkes RI, dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes menjelaskan etika pencegahan TBC. Ia mengatakan untuk mencegah penularan TBC harus memperhatikan etika saat batuk.
Hal itu ia jelaskan saat Temu Media terkait Hari TBC Sedunia di Ruang Pers Naranta, Kemenkes, Selasa (19/3).
“Penularan TBC sangat mudah melalui batuk atau bersin. Karena itu perlu etika saat batuk,” kata dr. Wiendra.
dr. Wiendra menambahkan kalau batuk harus tutup mulut dengan menggunakan sapu tangan sendiri atau tisu. Jangan menutup mulut dengan tangan kosong karena berisiko menularkan TBC dari tangan tersebut.
“Pakailah tisu (saat batuk) buang tisu jangan di sembarang tempat, apalagi di tempat yang lembap tidak terkena matahari. Sebab, bakteri TBC tetap hidup di tempat lembap dan berpotensi menular ke orang lain.
Selain batuk atau bersin, dr. Wiendra juga mengatakan agar beretika saat meludah. Ludah harus ditutup dengan pasir untuk mencegah penularan.
“Selain itu rumah pun harus ada ventilasi. Lakukan perilaku hidup bersih dan sehat, dan Germas. Germas itu yang sering didengungkan oleh pemerintah adalah aktivitas fisik, cek kesehatan, makan makanan dengan gizi seimbang, dan jaga lingkungan,” kata dr. Wiendra.
dr. Wiendra menekankan pencegahan itulah yang harus ditanamkan.
“Karena kita tahu cara penularan, maka kita harus bisa mencegah penyakit TBC. Kalau dengan PHBS itu minimal 70 persen penyakit itu bisa kita selesaikan. Jadi upaya yang ada dalam diri kita yang harus kita kuatkan,” kata dr. Wiendra.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM