Jakarta, 26 April 2019.
Para jemaah haji sebaiknya mulai mempersiapkan kondisi kesehatannya sebelum berangkat berhaji. Situasi dan kondisi di Arab Saudi ditambah lagi rangkaian ibadah haji yang menguras energi membuat jemaah berisiko terkena masalah kesehatan.
Ibadah haji tidak bisa dipisahkan dengan kesehatan sebab ibadah haji adalah ibadah fisik. Jemaah haji yang sehat dan bugar akan lebih mudah menjalankan rukun dan wajib haji. Kondisi tersebut bisa diperoleh setiap jemaah haji apabila telah menjaga kesehatannya jauh hari sebelum keberangkatan ke tanah suci.
Menteri Kesehatan (Menkes), Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, Sp.M(K) mengajak para jemaah haji 2019 untuk mulai mempersiapkan diri sebelum keberangkatan terutama dari aspek kesehatannya.
“Pertama-tama untuk jemaah, tolong jemaah kita dalam kurun waktu ini jaga kesehatan.
Karena memang ibadah haji itu akan menguras fisik ya. Artinya cukup berat. Jadi fisik yang harus dijaga. Saya ingin sebelum berangkat jemaah dalam keadaan prima,” tutur Menkes usai memberikan materi Kebijakan Penyelenggaraan Kesehatan Haji dihadapan peserta Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Arab Saudi 2019 di di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada Jumat (26/4).
Persiapan ini sebisa mungkin dilakukan jauh hari sebelumnya. Menkes Nila bahkan berharap agar pemeriksaan kesehatan terhadap jemaah haji dapat dilaksanakan 10 tahun sebelum keberangkatan.
“Sebaiknya setiap orang yang berniat naik haji seharusnya kesehatannya dijaga. Jangan 1 tahun sebelumnya. Mungkin kalau mau daftar 10 tahun lagi, maka harus dijaga 10 tahun sebelumnya. Bayangkan 10 tahun sebelumnya kita [jemaah] selalu cek kesehatan sebaik-baiknya. Saya kira ini baik sekali demi kesehatan masyarakat,” kata Nila.
Sementara itu di Arab Saudi satu hal yang patut diwaspadai ialah heat stroke atau sengatan panas. Serangan heat stroke patut diwaspadai karena dampak terburuknya bisa menyebabkan kematian. Jemaah disarankan membawa semprotan air, untuk disiramkan ke tubuh setiap saat bila sudah merasa panas.
“Kami sudah minta ke Kemenag dan juga akan minta lagi agar air zam-zam yang disemprot kepada kita semua sudah dingin diberikan batu es di dalamnya sehingga bisa lebih cepat menurunkan suhu badan kita. Hal-hal kecil seperti ini kita pikirkan semua,” ungkap Menkes.
Selain kepada jemaah haji, imbauan juga disampaikan Menkes kepada petugas haji yang akan bertugas. Beban kerja yang berat dalam membina, melayani dan melindungi jemaah haji membuat petugas haji rentan sakit.
“Saya juga titip jangan sampai kita sendiri pun menjadi sakit karena petugas ini pekerjaannya cukup berat. Saya tahu berat sekali untuk mengurus jemaah ini, terutama di kesehatan ini banyak yang sakit biasanya,” tutur Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (AM)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM.