Makkah, 9 Agustus 2019.
Hari ini (9/8) merupakan hari Tarwiyah atau H-1 sebelum pelaksanaan Wukuf di Padang Arafah. Saat ini terlihat jemaah haji Indonesia sudah berangsur-angsur berdatangan ke Arafah. Mereka mulai menempati tenda-tenda yang sudah ditentukan sesuai maktabnya.
Untuk pelayanan kesehatan di Arafah, jemaah haji Indonesia bisa bernapas lega. Pasalnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyiapkan fasilitas kesehatan khusus bersama dengan tenaga kesehatan dan perbekalan kesehatannya. Di Arafah sendiri tersedia satu Pos kesehatan (Poskes) haji Indonesia. Pos kesehatan ini dapat lebih mendekatkan akses dan layanan bagi jemaah haji yang memerlukan.
“Pos Kesehatan Arafah disewa oleh Kemenkes sebagai wujud komitmen Kemenkes dalam mendukung kesehatan haji,” ujar Eka Jusup Singka, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI.
Pos Kesehatan (Poskes) Arafah dilengkapi sejumlah tenaga kesehatan yang berasal dari beberapa unsur yakni Tim Mobile Bandara (TMB), Tim Kuratif Rehabilitatif (TKR) KKHI Makkah dan Madinah serta Tim Gerak Cepat (TGC). Di sini juga tersedia obat-obatan dan peralatan kesehatan serta sejumlah ambulans yang memadai untuk mendukung pelayanan atau merujuk jemaah yang sakit.
“Kami di sini diperkuat oleh 54 orang tenaga itu terdiri dari tim mobile bandara. Kemudian ada ‘BKO’ dari Madinah itu 5 orang ya, kalau dari Mekah itu 12 orang. Sehingga total semuanya 54 orang,” kata dr. Karmijono Pontjo, Kepala Seksi Kesehatan Bandara sekaligus pengelola Pos Kesehatan Arafah.
Untuk pelayanannya sendiri, menurut dr.Jono, akan disesuaikan dengan hasil triasenya. Kriteria triase dibagi menjadi tiga: hijau, kuning dan merah. Apabila kondisi pasien dalam triase kuning, maka dapat dirujuk ke pos kesehatan Arafah. Sementara yang triase merah akan langsung dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi agar tidak kehilangan periode emasnya pasien.
Penanggung Jawab Triase Poskes Arafah, dr. Firman, mengungkapkan bahwa ketika memang triasenya kuning maka di poskes akan dilakukan observasi maksimal 2 jam. Jika memang kembali ke triase hijau, maka pasien dikembalikan ke kloternya. Tetapi kalau memang masih terus kuning bahkan memburuk menjadi merah maka akan segera dirujuk ke salah RS milik Arab Saudi yang terdekat.
Tidak hanya pos kesehatan utama saja, layanan kesehatan di Arafah diperkuat juga dengan adanya 6 pos kesehatan satelit yg ditempatkan di lokasi-lokasi dekat tenda-tenda jemaah haji Indonesia tinggal. Pos ini diisi oleh TGC dan Tim Promotif Preventif yang siaga 24 jam. Sementara TGC berjaga di pos, TPP berkeliling ke tempat tinggal jemaah untuk menyampaikan imbauan kesehatan.
Di setiap pos satelit dilengkapi velbed, oksigen portabel serta peralatan dan obat-obatan emergensi. Selain itu juga ada 1 unit ambulans yang siaga untuk melakukan evakuasi atau rujukan ke pos atau klinik kesehatan terdekat sesuai penilaian triasenya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (AM)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM.