Jakarta, 6 Juli 2020
Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dr. Achmad Yurianto mengungkapkan bahwa kemungkinan pasien positif yang belum teridentifikasi pasti ada. Ia menekankan kepada masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Kita menyadari sepenuhnya bahwa belum seluruhnya kasus COVID-19 kita temukan. Kemungkinan masih ada kasus yang positif COVID-19 belum teridentifikasi dan berada di tengah kita,” katanya pada Konferensi Pers di Gedung BNPB, Senin (6/7).
Bertambahnya jumlah kasus positif COVID-19 menjadi salah satu bukti kasus positif masih beredar di masyarakat. Spesimen yang diperiksa per hari ini berjumlah 12756, sehingga total spesimen yang diperiksa berjumlah 928.238.
Hasilnya, ada penambahan jumlah pasien konfirmasi positif sebanyak 1.209 total 64.958. Sebaran kasus tersebut ada di Jawa Timur 308 kasus baru 104 sembuh, DKI Jakarta 232 kasus baru 373 sembuh, Jawa Tengah 127 kasus baru 60 sembuh, Jawa Barat 126 kasus baru 16 sembuh, Sulawesi Selatan 84 kasus baru 79 sembuh.
Hal ini, kata dr. Yuri, diyakini bahwa kasus positif yang ditemukan dari hari ke hari berasal dari pelaksanaan kontak tracing yang agresif, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan lab yang massif. Inilah yang kemudian ditemukan kasus positif dengan gejala yang minimal, bahkan tidak ada indikasi untuk dilakukan perawatan di rumah sakit.
“Kalau kita perhatikan penambahan kasus positif ini tidak mempengaruhi jumlah hunian tempat tidur di rumah sakit. Bahkan dalam tiga hari terakhir tingkat hunian tempat tidur baru terisi di kisaran 53%. Artinya masih ada separuh kapasitas tempat tidur yang belum terpakai,” ucap dr. Yuri.
Total pasien sembuh berjumlah 814, secara akumulasi sebanyak 29.919 pasien sembuh. Protokol kesehatan jadi kunci untuk menghindari penularan virus COVID-19. Setiap orang harus patuh jaga jarak fisik dengan orang lain, memakai masker, dan rajin mencuci tangan pakai sabun.
“Ada 9 provinsi yang kami analisa angka kesembuhannya sudah di atas 80%, bahkan ada 19 provinsi yang angka kesembuhannya berada di atas 70%,” ucapnya.
Selain itu, pasien meninggal bertambah 70 orang total 3.241. Angka ini akan terus dinamis termasuk angka konfirmasi posifit COVID-19 dan angka pasien sembuh.
“Kinerja kita masih meyakini bahwa di sebagian provinsi bahkan kota kasus ini (COVID-19) terus bergerak. Ini indikasi bahwa disiplin protokol kesehatan harus kita kuatkan, kita sudah waktunya untuk saling mengingatkan, berupaya saling melindungi agar pemutusan rantai ini bisa dilaksanakan efektif,” kata dr. Yuri.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected] (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM