Tarakan, 1 Oktober 2020
Tanah longsor terjadi di wilayah Kota Tarakan, Kalimantan Utara pada Senin 28 September 2020 sekitar pukul 01.30 WIT. Jumlah korban sebanyak 11 warga tewas dan 3 orang luka-luka akibat longsor itu.
Dalam rangka penanganan korban longsor di masa pandemi COVID-19 ini Kementerian Kesehatan mengirimkan bantuan berupa 1.036 APD dan 1.180 masker N95.
Bantuan dikirimkan atas perintah langsung Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto kepada Kepala Pusat Krisis Kesehatan dr. Budi Silvana. Secara simbolis bantuan tersebut diserahkan langsung oleh dr. Budi kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara Usman di Kantor Dinas Kesehatan Kota Tarakan, Kamis (1/10).
dr. Budi mengatakan bantuan tahap awal untuk setiap item berjumlah 1.000 lebih APD d an 1.000 lebih masker N95. Pengiriman bantuan selanjutnya akan dikalkulasikan kebutuhan yang diperlukan di Provinsi Kalimantan Utara termasuk Kota Tarakan.
“Sementara ini pak menteri menyerahkan bantuan tahap awal sebanyak seribu lebih APD dan seribu lebih masker N95. Kebutuhan yang urgen nanti akan didiskusikan dengan kepala dinas kesehatan daerah,” katanya usai menyerahkan bantuan tersebut.
Terkait pendistribusian bantuan tersebut diserahkan langsung kepada dinas kesehatan provinsi dan kabupaten. Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Utara Usman mengatakan pendistribusian akan dilakukan sesuai tingkat kebutuhan wilayah terdampak.
“Kita atur nanti distribusinya seperti apa,” ucap Usman.
Selain itu yang menjadi kekhawatiran, lanjut dr. Budi adalah adanya transmisi virus SARS-CoV-2 yang mengakibatkan COVID-19 yang bersumber dari mobilitas manusia. Karena itu pemeriksaan pendatang di bandara dan di pelabuhan harus diperketat.
Di samping itu, longsor terjadi di Kelurahan Juanta Permai, Tarakan Utara dan 2 kelurahan di Tarakan Tengah, yakni Juanta Kerikil dan Selumit Pantai. Salah satu pemicu longsor yakni hujan dengan intensitas tinggi pada Minggu (27/9). Selain korban jiwa, bencana ini berdampak pada 19 rumah warga.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga. Pencegahan di tingkat keluarga harus dilakukan untuk tetap selamat di tengah ancaman bahaya longsor bahkan bencana alam lainnya.
Tidak ada posko dan tempat pengungsian karena longsor tersebar di banyak titik dan berskala kecil. Penanganan sudah terkendali oleh berbagai unsur seperti Kementerian Kesehatan, BNPB, TNI, dan POLRI.
dr. Budi meninjau langsung wilayah terdampak longsor di Kampung Bugis Dalam, RT 20, Kelurahan Kampung 1 Skip, Kota Tarakan. Terdapat satu rumah dengan kerusakan bagian belakangnya.
Posisi rumah tersebut berada tepat di bawah tebing yang mengalami longsor. Dilihat dari pantauan tim Kementerian Kesehatan rumah tersebut berdekatan dengan tebing tinggi dengan tingkat kerawanan yang cukup tinggi.
Ia menyampaikan prihatin dan berduka atas longsor yang terjadi di Tarakan. Kementerian Kesehatan beserta dinas kesehatan setempat terus memantau penanganan pandemi COVID-19 dan kesiapiagaan menghadapi bencana lainnya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM