Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir (B2P2VRP) Badan Litbang Kesehatan ditunjuk menjadi Top Referral penyakit zoonosis diantaranya Japanese B encephalitis, infeksi hantavirus, dan leptospirosis.
Penunjukkan ini merupakan kesepakatan bersama antara Kemenkes, World Health Organization (WHO), The United Nation Food and Agriculture Organization (FAO) dan World Organization for Animal Health (OIE) pada acara Pertemuan lintas sektor penyakit zoonosis di Salatiga tanggal 9-11 April 2012.
“WHO, FAO, dan OIE setuju menunjuk B2P2VRP Salatiga dalam IDENTIFY project, yang merupakan salah satu dari lima program besar untuk meningkatkan peran laboratorium dalam diagnostik, maka tepat B2P2VRP menjadi Top Referral penyakit zoonosis”, kata Prof. M. Soedomo wakil WHO Representative Indonesia.
Pada pertemuan tersebut terbentuk pula Tim Sepuluh yang diketuai Prof. Dr. Suharto Guru Besar Bidang Penyakit dalam Institute Of Tropical Disease Universitas Airlangga bersama beberapa pakar zoonosis dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, dan berbagai ahli zoonosis dari perguruan tinggi untuk merumuskan jejaring lintas sektor penyakit zoonosis.
Sementara itu, peneliti dari Badan Litbang Kesehatan, dr. Ni Ketut Susilarini, menyatakan selain menunjuk B2P2VRP menjadi Top Referral diagnosis penyakit zoonosis, beberapa laboratorium rujukan atau referral laboratory yang melibatkan berbagai laboratorium dari berbagai instansi yang bertugas membantu Top referral juga perlu dibentuk dalam mendiagnosis salah satu dari penyakit zoonosis, baik itu leptospirosis, Japanese B encephalitis, infeksi hantavirus, dan veteriner.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faksimili 021-52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC)