Suara sirine memecah hening siang itu (3/4). Tepat pukul 10.50 WIB, tampak iring-iringan yang membawa jenazah dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH, tiba di Mansion Hero’s Plaza, Blok H3 No.2, San Diego Hills Karawang, Jawa Barat. Sebelum dibawa ke pemakaman, jenazah putri dari (Alm.) Prof. Dr. Sudjiran Resosudarmo, MA tersebut sempat terlebih dahulu disemayamkan di Ruang J. Leimena, Kantor Kementerian Kesehatan.
Peti jenazah Endang Rahayu berselimutkan bendera merah putih diusung enam anggota TNI/POLRI memasuki area kompleks pemakaman. Kedatangannya disambut oleh ribuan pelayat yang terdiri keluarga almarhumah, pejabat dan staf Kementerian Kesehatan, kolega, para tamu serta pejabat lain yang telah hadir untuk mengantarkan Menteri Kesehatan periode 2009-2014 ke peristirahatan terakhirnya.
Pemakaman dilaksanakan dalam upacara semi militer, diawali pembacaan riwayat hidup almarhumah, dilanjutkan dengan pembacaan Apel Persada oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga merupakan inspektur upacara.
Dalam sambutannya, Presiden mengakui bahwa almarhumah telah memberikan banyak jasa kepada masyarakat, bangsa dan negara khususnya dalam peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia.
Suasana hidkmat mewarnai sepanjang jalannya upacara pemakaman. Keharuan bertambah saat jenazah mulai diturunkan ke liang lahat. Tidak ada tangis histeris dari keluarga almarhumah. Hanya untaian doa terlantun dari para pelayat mengantar kepergiannya.
Usai prosesi pemakaman, Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc. PhD mengatakan bahwa Almarhumah berpesan agar program Kementerian Kesehatan harus terus berjalan sehingga tetap dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.
Usai pemakaman, suami almarhumah dr. Makentur Jules Nicholas Reanny Mamahit, SPOG, MARS, menyatakan kepada sejumlah media mengenai kenan-kesan beliau terhadap sosok istri tercintanya.
“Dia itu selalu well organize, disiplin waktu dan fokus. Konsentrasinya tidak pernah berkurang. Meskipun 1,5 tahun terakhir ini, beliau sering mual. Untuk mengatasi mualnya, dia kerja”, ujar dr. Reanny Mamahit.
dr. Endang Rahayu Sedyaningsih MPH, Dr. PH menghembuskan nafas terakhir setelah berjuang melawan kanker paru-paru yang dideritanya sejak akhir tahun 2010 lalu. Beliau meninggalkan dua putra dan satu putri yaitu Arinanda Wailan Mamahit (L, 31 th), Awandha Raspati Mamahit (L, 27 th), dan Rayinda Raumanen Mamahit (P, 21 th) dan seorang menantu Sara Ratna Qanti (P, 30 th).
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021) 52907416-9, faksimili: (021) 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC):