Tim Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) serta Tim Barang Milik Negara (BMN) melakukan pertemuan dan kunjungan lapangan di Arab Saudi sejak 16-23 September 2012. Hal ini dimaksudkan untuk melihat langsung dan memantapkan kesiapan penyelenggaraan haji bidang kesehatan. Adapun fokus kesiapan meliputi: pelayanan kesehatan, obat/ alat kesehatan, sanitasi surveilans, gizi makanan, ketenagaan dan sarana penunjang (seperti ambulans, dll) serta BMN Penyelenggaraan Haji Bidang Kesehatan ke Arab Saudi tahun 1433 H/ 2012 M.
Dalam kunjungan ke Arab Saudi tanggal, Tim Wasdal dan Tim BMN Kemenkes RI bertemu dengan Konsul Jenderal RI di Jeddah Arab Saudi; Kantor Teknis Urusan Haji (TUH); Tim Advance Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan di Arab Saudi; Tim PPIH Bidang Kesehatan Daker Madinah/ Jeddah; serta Muasassah dan Juru masak Katering ARMINA/ Madinah.
Konjen RI berharap dalam penyelenggaraan bidang kesehatan haji dapat dilakukan idetifikasi kemungkinan potensial masalah bidang kesehatan dan antisipasinya, serta perlu peningkatan upaya pelayanan dan pembinaan kesehatan sesuai kondisi dari waktu ke waktu. Konjen mengusulkan penempatan eselon 4 di Konjen RI Jeddah yang sudah disetujui oleh Kementerian Pendayaan Aparatur Negara.
Koordinator PPIH melaporkan bahwa Advance Team Kemenkes dan Kemenag telah tiba di Jeddah sejak 12 September 2012 dan telah melapor ke Konjen RI di Jeddah. Koordinator PPIH dan staf Bidang Kesehatan di Arab Saudi akan bekerja di TUH Jeddah. Secara administratif ada 3 daerah kerja, yaitu Daker Jeddah, Madinah dengan 4 sektor dan Makkah dengan 11 sektor. Secara umum ketiga Daker sudah dipersiapkan sarana dan prasarananya dan penyempurnaan oleh Petugas Daker Jeddah dan Madinah yang tiba tanggal 16 September 2012.Sedangkan petugas Daker Mekah tiba pada 21 September 2012. Obat dan alat kesehatan kloter sudah disiapkan. Dua alat rontgen yang dipinjam dari Pusat Krisis sudah sampai di Arab Saudi dan akan ditempatkan di BPHI Makkah dan Madinah.
Di Madinah, seluruh Jemaah haji Indonesia akan ditempatkan di Markaziah di sekitar Masjid Nabawi. Sedangkan di Makkah, jemaah haji ditempatkan dipondokan dengan jarak berkisar 2,5–2,6 km dari Masjidil Haram.
Koordinator PPIH menyampaikan bahwa Safari wukuf menjadi tanggung jawab PPIH Bidang Kesehatan dan pada periode ARMINA dan dilengkapi dengan adanya petugas evakuasi tanpa alat.
Dalam pertemuan Tim Wasdal, Tim BMN, dengan PPIH Bidang Kesehatan, Sekjen selaku penanggung jawab Wasdal memberikan arahan kepada para petugas agar bekerja dengan penuh tanggung jawab, profesional, bekerja dengan hati dan memperlakukan jamaah layaknya keluarga sendiri. Dipesankan pula agar seluruh petugas bersungguh-sungguh mensukseskan pelayanan kesehatan terhadap jamaah Haji, agar angka kesakitan dan kematian dapat diturunkan. Petugas Kesehatan baik Kloter, Sektor dan Balai Pengobatan Haji (BPHI), diminta memberikan perhatian khusus bagi jamaah risiko tinggi yang berjumlah rata-rata 104-200 orang per Kloter.
Selain melakukan sejumlah pertemuan, Tim wasdal, Tim BMN juga melakukan khataman Al-Quran di BPHI Makkah. Kegiatan ininbaru pertama kali dilakukan di BPHI Makkah. Dengan kegiatan khatam Al-Quran ini seluruh tim bermohon kepada Allah SWT agar mendapat bimbingan, lindungan dan kekuatan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan kepada jamaah haji.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faksimili 021-52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC) 500567 dan 081281562620 (sms), atau alamat e-mail kontak@depkes.go.id.