Sejak dinyatakan berstatus “Awas” level IV, oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada 23 November 2010, pk.15.30 WIB, Gunung Bromo semakin memperlihatkan aktivitasnya. Salah satunya teramati hembusan asap putih sedang hingga tebal dengan tekanan 250 meter dari bibir kawah yang condong mengarah ke arah utara pada 22-23 November 2010. Pada 23 November 2010 juga terjadi gempa tremor, berturut-turut pk. 03.00 WIB dengan amplituda maksimum 10-15 mm, pk. 06.51 WIB dengan amplituda maksimum 15 mm, dan pk. 15.40 dengan amplituda maksimum 30 mm.
Dalam mengantisipasi adanya letusan Gunung Bromo di Provinsi Jawa Timur, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) Surabaya telah melakukan penilaian cepat terhadap kesiapan tanggap darurat bencana, khususnya terkait dengan kesehatan. Penilaian ini mencakup, antara lain: kemungkinan wilayah pengungsian, potensi risiko, sarana kesehatan, dan sumber daya yang tersedia.
Penilaian dilakukan pada 4 (empat) kabupaten di Provinsi Jawa Timur, yaitu Situbondo, Banyuwangi, Probolinggo, dan Lumajang. Saat ini telah disiapkan beberapa daerah yang akan dijadikan lokasi pengungsian, terutama di daerah sekitar kabupaten Probolinggo, Pasuruan, dan Malang.
Demikian informasi Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, tanggal 25 November 2010.
BBTKL-PPM (Pemberantasan Penyakit Menular) Surabaya juga telah melakukan komunikasi intensif dengan pihak-pihak terkait dalam rangka berkoordinasi untuk mengerahkan sumberdaya di lokasi bencana. Selain itu, BBTKL- PPM Surabaya telah menyediakan biaya operasional dan identifikasi logistik.
Sementara itu, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Surabaya telah melakukan langkah-langkah antisipatif, sebagai berikut :
• Berkoordinasi dengan KKP Denpasar dan KKP Probolinggo terkait inventarisasi logistik.
• Berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi, Dinkes Kabupaten, rumah sakit rujukan, diantaranya yaitu: RS Dr. Syaiful Anwar, Malang, RS Dr. Sutomo, Surabaya, RSUD Probolinggo dan RSUD Banyuwangi.
• Menyiapkan protap evakuasi pengungsi dan alur logistik di Bandara Juanda dan pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk yang dikoordinir KKP Probolinggo dan KKP Denpasar.
• Menyiapkan emergensi respon pelayanan kesehatan dan tenda darurat.
• Menyiapkan surveilans dan penyehatan lingkungan.