Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, memimpin acara serah terima jabatan (Sertijab) Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL-PP) Yogyakarta, pada (12/2). Sertijab dilakukan dari Kepala BBTKL-PP Yogyakarta yang lama Drs. Maryadi Broto kepada DR. Hari Santoso, selaku Kepala BBTKL-PP yang baru.
Dalam sambutannya Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama mengatakan, sebenarnya BBTKL-PP sudah memiliki sumber daya yang memadai, baik yang bersumber dari pegawainya, keuangan, material maupun metode yang ada. Sehingga untuk memaksimalkan sumber daya ini perlu dilakukan 3 hal, yaitu dengan melakukan analisis SWOT untuk mengenal potensi sumber daya yang tersedia dan melakukan upaya untuk meningkatkan hasil kerja sumber daya yang ada. Selanjutnya melakukan “pemasaran sosial” untuk lebih memperkenalkan hasil kerja ke pemerintah pusat dan daerah, stake holders, masyarakat luas dll. Pemasaran sosial bisa melalui wartawan atau media massa, dan bisa melalui penulisan ilmiah di jurnal terakreditasi, atau jurnal internasional.
Lebih lanjut, Prof Tjandra mengatakan, ada 3 hal yang harus dilakukan dalam menjalankan tugas sehari-hari di lingkungan Ditjen P2PL, yaitu harus bekerja dengan lebih tekun, semangat dan kerja keras, sehingga dapat menghasilkan output kerja yang baik. Dirjen P2PL berharap agar semua kegiatan harus sesuai dengan aturan yang ada, baik aturan kepegawaian, keuangan, manajemen dll.
BBTKL-PP adalah Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. BBTKL-PP mempunyai tugas melaksanakan surveilans epidemiologi, kajian dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi, pendidikan dan pelatihan, pengembangan metode dan teknologi tepat guna, kewaspadaan dini dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline