Pada acara “Safe and Productive Use of Wastewater in Agriculture – Fifth Regional Workshop, Southeast and East Asia”, yang diselenggarakan WHO, FAO, UN water dan Kementerian Kesehatan, di Bali (5/3), Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, menyampaikan beberapa hal dalam sambutannya. Pertama, menurut Prof. Tjandra, penanganan air limbah menjadi bahan pembicaraan penting, jika dikaitkan dengan pemanfaatannya untuk pertanian. Terdapat beberapa aspek yang terkait dengan air limbah yaitu : berkaitan dengan perubahan iklim (climate change), ketersediaan air bersih, cepatnya urbanisasi, dan masih pentingnya aspek industri pertanian di kawasan Asia Pasifik.
Kedua, Kementerian Kesehatan RI memiliki komitmen tinggi pada pengelolaan sumber daya air, khususnya aspek kesehatan. Dalam pelaksanaannya, Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan berbagai Kementerian lain, seperti Kementerian PU, Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Dalam Negeri, Bappenas, Kementerian Lingkungan Hidup (termasuk pembentukan National Health Environmental Action Program (NEHAP). Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah upaya pemberdayaan masyarakat terkait pengelolaan air limbah untuk pertanian.
Lebih lanjut, Prof. Tjandra berharap lokakarya yang diikuti dari 14 Negara ini (Bhutan, Kamboja, China, Korea Utara, Korea Selatan, Indonesia, Malaysia, Nepal, Phillipina, Kepulauan Salomon, Srilanka, Thailand, Vanuatu, dan Vietnam) dapat membahas tentang teknologi, standar, protokol, dan tukar menukar pengalaman antar negara yang hadir pada acara lokakarya ini.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e-mail [email protected].