Kamis pagi (25/4), pada kegiatan Puncak Peringatan Hari Malaria Sedunia (HMS) 2013 di Jakarta, Menteri kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, didampingi Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp(K), MARS, DTM&H, DTCE, secara simbolis menyerahkan bantuan logistik untuk pengendalian malaria kepada Kepala Dinas Provinsi seluruh Indonesia, yang diwakili Kepala Dinas Provinsi Bengkulu, Hendarini, BSc, dan perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi NTT, dr. Felicianus Payoeng Pira.
Kegiatan HMS 2013 yang bertema global “Invest in the Future, Defeat Malaria” dengan tema nasional “Bebas Malaria Investasi Masa Depan Bangsa” tersebut dihadiri oleh Acting WHO Representative Indonesia, Dr. Mochammad Akhtar; Team Leader Malaria dari WHO Indonesia, Anand Joshi; UNICEF Representative Indonesia, Angela Kearney; Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pengendalian Penduduk dan Permukiman, Dr. Syahrul Effendi, SHMM; perwakilan dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Dalam Negeri, USAID, dan CDC Indonesia; serta para Kepala Dinas Kesehatan dari berbagai Provinsi di Indonesia.
Dalam sambutannya, Menkes menerangkan bahwa Malaria merupakan masalah kesehatan penting di dunia yang berdampak negatif pada kualitas sumber daya manusia. Mengutip data World Health Malaria Report 2012, jumlah Malaria di dunia mencapai 219 juta kasus dengan 660 ribu kematian. Di Indonesia, jumlah Malaria (2012) mencapai 417 ribu kasus, dengan hampir tiga per empat kasus berasal dari Papua, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menkes juga menerangkan beberapa upaya penanggulangan Malaria di Indonesia, antara lain: Mengaktifkan Forum Gebrak Malaria di 10 Provinsi pada 2013; Meningkatkan jumlah Malaria Center terutama di wilayah timur Indonesia dari 8 menjadi 11 buah; dan Penguatan 2.022 pos malaria desa (Polmaldes) di seluruh Indonesia; serta Pemberian bantuan berupa kelambu, rapid diagnostic test (RDT), dan obat anti malaria.
Tahun ini (2013), Kemenkes mendistribusikan sebanyak 2.032.000 buah kelambu, 1.378.535 rapid diagnostic test (RDT) dan 1 juta dosis obat anti malaria ke seluruh Provinsi. Dari jumlah tersebut 1,4 juta kelambu, 774.623 RDT dan 845.000 dosis obat malaria didistribusikan ke 5 Provinsi di wilayah timur, yaitu Papua, Papua Barat, NTT, Maluku, dan Maluku Utara.
Jumlah ini mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun lalu (2012), yaitu 168.000 kelambu, 89.400 RDT dan 364.650 dosis obat anti malaria untuk 5 Provinsi di wilayah timur, dari jumlah total 842.000 buah kelambu, 670.968 RDT dan 451.340 dosis obat anti malaria yang didistribusikan untuk seluruh Provinsi,
“Tahun ini, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu telah berhasil menjadi Provinsi pertama yang mendapatkan Sertifikat Eliminasi (bebas) Malaria. Saya yakin dan percaya, di tahun-tahun mendatang secara bertahap satu per satu wilayah di Indonesia tercinta akan bebas dari Malaria”, tandas Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan e-mail [email protected]