Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE menyampaikan hasil pantauan arus balik lebaran 1434 H yang dilakukan di beberapa tempat di Surabaya yaitu Bandara Djuanda di Surabaya, RS Bhayangkara Surabaya dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya (15/8).
Prof. Tjandra menyatakan bahwa di Bandara Djuanda Surabaya pelonjakan penumpang tidak sampai 10% dan semua kasus kesehatan tertangani dengan baik.
“Di RS Bhayangkara Surabaya juga tidak ada peningkatan kasus kesehatan yang berarti pada musim lebaran kali ini”, ujar Prof Tjandra
Sementara itu, di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya terlihat penuh dengan penumpang arus balik. Banyak calon penumpang sampai terpaksa duduk di lantai beralaskan tikar. Di Pelabuhan tersebut, pos kesehatan tersedia di bagian dalam pelabuhan, sementara petugas dan ambulans kesehatan bersiaga di bagian luar.
“Informasi dari Kepolisian Jawa Timur menunjukkan bahwa di setiap Polres tersedia pos pelayanan kesehatan”, ujar Prof Tjandra
Sedangkan di Pos Kesehatan Dinkes, Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Balai/Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan KKP dan B/BTKL, jenis keluhan pemudik yang ditemukan seperti: Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), Hipertensi, Gastritis & Dispepsia (gangguan lambung), Diare (infeksi saluran pencernaan), Myalgia-Fatigue (nyeri otot dan kelelahan), Conjungtivitis & Iritasi Mata, Obs. Febris (demam), Dermatitis (infeksi kulit), Jantung, Cephalgia (sakit kepala). Selain itu ada pula Kunjungan Ibu hamil (gravida), dan Minta pengukuran Tekanan Darah.
Terdapat beberapa anjuran kesehatan bagi pemudik yang akan atau sedang menjalani arus balik, antara lain: Jalani arus balik saat kondisi tubuh dalam keadaan bugar; Jangan ragu untuk mengunjungi berbagai fasilitas pelayanan kesehatan; Beristirahatlah ketika lelah atau sesudah 4 jam berkendara; dan Waspadai obat yang mungkin menyebabkan kantuk.
“Tersedia lebih dari 3200 Pos Kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit di jalur arus balik yang siap melayani”, ujar Prof Tjandra.
Terutama bagi para pengemudi, jangan mengkonsumsi berlebihan minuman penambah energi, selalu mengkonsumsi makan bergizi dan bawa untuk bekal di perjalanan, selalu Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sebelum makan, menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan, siapkan kondisi kendaraan dan jangan kebut-kebutan, selalu patuhi rambu lalu lintas serta petunjuk petugas di lapangan.
“Keselamatan dan kesehatan perlu selalu kita utamakan bersama”, tandas Prof Tjandra.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan e-mail [email protected].