Menkes Terawan Agus Putranto mendampingi Menteri Koordinator PMK dan Kepala BNPB, dalam rangka kunjungan kerja sekaligus pemberian bantuan material kesehatan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat kepada Propinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru, Minggu (07/06/2020).
Material kesehatan terdiri dari: Mesin PCR sebanyak 2 unit, PCR : 5.000 test, RNA : 5.000 test, VTM : 5.000 test, Rapid Test : 6.000 test, Face Shield : 200 pcs, Masker Bedah : 25.000 pcs, Media Gloves : 3.000 pcs, APD : 3.000 pcs, Buffon Cap : 300 pcs dan Masker N95 sebanyak 2.000 pcs.
Diharapkan material kesehatan tersebut dapat membantu mempercepat penanganan Covid-19 oleh Gugus Tugas di Propinsi Kalimantan Selatan.
Diawali kunjungan ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru, Menkes dan rombongan menyampaikan bahwa giat tersebut sebagai respon cepat atas perintah Presiden Joko Widodo untuk mensupervisi secara langsung pelaksanaan di lapangan penanganan Covid-19 di Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
Menkes menyampaikan bahwa pada kesempatan tersebut bersama-sama Gugus Tugas, terus memantau, terus melengkapi apa yang kira-kira perlu menjadi supporting untuk penanganan Covid-19 di Kalimantan Selatan.
Salah satu hal penting dari pemberian bantuan material kesehatan tersebut adalah sebagai upaya meningkatkan kemampuan pemeriksaan spesimen.
“Yang pertama kekurangan itu adalah kemampuan pemeriksaan spesimen. Karena Banjarmasin atau Kalimantan Selatan juga menerima pemeriksaan spesimen dari Kalimantan Tengah. Oleh karenanya kehadiran kami disini untuk menambah kemampuan pemeriksaan spesimen yang ada di wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Kemenkes bersama dengan Gugus Tugas telah menyiapkan 2 (dua) unit PCR mesin yang untuk melengkapi kekuatan laboratorium yang ada. Ya nanti tinggal diatur oleh pemerintah propinsi bersama dinas kesehatan, penempatannya bagaimana,” Ujar Doni Monardo
Kepala BBTKLPP Slamet mengucapkan terima kasih atas kehadiran Menteri Kesehatan bersama rombongan. Dijelaskan juga oleh Slamet, kemampuan pemeriksaan yang dilakukan laboratorium telah ditingkatkan dari hanya 68 spesimen menjadi 400 spesimen setiap harinya.
“Kalau harus melakukan pemeriksaan 24 jam, kami siap apabila dibantu jumlah tenaga laboratoriumnya,” ujar Slamet
Hadir bersama Menteri Kesehatan, Staf Khusus Menkes Bidang Peningkatan Pelayanan, Kabadan PPSDMKes, Direktur Fasilitas Pelayanan kesehatan dan Kabag TU Pimpinan dan Protokol Kemenkes RI.