Kecanduan rokok merupakan masalah global yang serius.”Tiada hari tanpa rokok”, itu kalimat yang cocok bagi pecandu rokok. Dalam beberapa jam saja tidak menghisap rokok, para pecandu akan merasa gelisah dan mulut terasa tidak enak. Seseorang sulit berhenti merokok karena zat nikotin di dalam rokok menyebabkan adiksi atau kecanduan. Nikotin 5 hingga 10 kali lebih kuat menimbulkan efek psikoaktif pada manusia daripada kokain dan morfin.
Ada beberapa cara atau metode untuk berhenti merokok yaitu salah satunya dengan menggunakan metode SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) yaitu teknik pengembangan diri yang menggabungkan 14 macam teknik terapi termasuk kekuatan spiritual untuk mengatasi berbagai macam masalah fisik, emosi, pikiran, sikap motivasi, dan perilaku, secara cepat dan mudah. SEFT merupakan gabungan antara spiritualitas (doa, keihklasan, dan kepasrahan) dan energi psikologi, tidak ada unsur supranatural atau klenik.
Metode lain melalui terapi yang bertujuan untuk membuat orang-orang berhenti merokok yaitu terapi farmakologi yang membuat orang behenti merokok dalam tiga bulan dengan menggunakan obat Varenicline. Varenicline adalah obat non nikotin pertama yang secara khusus diciptakan untuk berhenti merokok. Obat ini bekerja pada reseptor dimana nikotin bekerja sehingga dapat mengurangi gejala kecanduan.
Terapi farmakologi ini dilakukan dalam beberapa tahap, pertama pasien diberikan obat Varenicline dalam dosis rendah, kemudian dosis ditambahkan, dan selanjutnya dengan dosis yang tetap secara terus menerus sehingga pasien bisa berhenti merokok dalam tiga bulan tanpa mengalami gangguan seperti gelisah, sulit berkonsentrasi, hingga selera maka menurun. Varenicline memiliki cara kerja yan unik dengan menghalangi (antagonist effect) nikotin yang menempel pada otak. Bukan sebagai terapi pengganti nikotin yang sudah ada sebelumnya. Varenicline juga mampu mengurangi rasa nikmat yang ditimbulkan dari rokok jika seorang pasien merokok kembali.
Selain itu terapi yoga dan hipnoterapi juga bisa dilakukan untuk berhenti merokok. Yoga dilakukan satu jam setelah merokok dan setelah beberapa hari yoga dilakukan sebelum merokok. Bisa dibandingkan perasaan bernafas, setelah beberapa hari melakukan yoga, maka terbentuk pola pikir bahwa asap rokok itu jahat untuk paru-paru.
Berhenti merokok bukan hanya tanggung jawab individu, tapi juga pemerintah, masyarakat luas, dan media massa. Untuk berhenti merokok sebenarnya hal yang mudah apabila ada niat untuk berhenti dan memang datang dari diri sendiri bukan permintaan atau paksaan dari orang lain.
Apabila niat sudah ada, maka brikutnya adalah usaha yang keras untuk melakukan, antara lain mengurangi jumlah rokok yang dihisap setiap hari, perbanyak informasi tentang bahaya rokok, mencari teman yang tidak merokok, jangan mencari pengganti rokok seperti permen. Buang semua benda yang behubungan dengan rokok, berolah raga, dan mencari dukungan keluarga dan sahabat agar dapat berhenti merokok.
Pra, Eci