Setelah berlayar selama 12 hari, akhirnya KM Labobar yang disiapkan pemerintah menjemput 2.349 WNI Overstay (WNIO) dari Jeddah tadi pagi (4/5) sekitar pukul 04.20 merapat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Setibanya di Pelabuhan Tanjung Priok, para WNIO disambut dr. Supriyantoro, Sp.P., MARS, Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kemkes, Dra. Maswita Jaya, Deputi Menko Kesra Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Utusan Kemsos, Utusan Kemhub, Utusan Menko Polhukam dan Ketua BNP2TKI Jumhur Hidayat.
Di Pelabuhan Tanjung Priok telah disiapkan 20 unit ambulans lengkap dengan dokter dan tenaga kesehatan yang siap merujuk ke rumah sakit yang disediakan pemerintah. Selain itu juga disediakan Pos Kesehatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjung Priok, untuk pelayanan rawat jalan.
Menurut dr. Supriyantoro, Sp.P., MARS, Dirjen Bina Upaya Kesehatan, jumlah penumpang KM Labobar yang memerlukan rujukan berjumlah 25 orang, dan 33 orang memerlukan rawat jalan di Pos Kesehatan Kantor Kesehatan (KKP) Tanjung Priok. Mereka dirujuk ke RS Koja, 11 orang, RSUP Persahabatan, 9 orang, RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dan RS Anak dan Bunda Harapan Kita, 3 orang, RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, 1 orang dan RS Polri Kramatjati, 1 orang.
Sementara itu, Ketua Tim Kesehatan yang menyertai WNIO dr. Suryanto Eko Agung Nugroho, Sp.EM menambahkan jumlah WNIO seluruhnya 2.352 orang, terdiri 32 orang pria dewasa, 106 orang ibu hamil, 90 bayi, 97 balita (usia dibawah lima tahun), 150 anak-anak dan sisanya adalah wanita dewasa dan 1 orang meninggal dunia atast nama Musrifah binti Komar (36 th) asal Pontianak, Kalbar karena sakit berat sejak berangkat dari Saudi Arabia.
Untuk mendukung pelayanan kesehatan, Kementerian Kesehatan telah mempersiapkan tenaga kesehatan on board dan Tim Advance. Mempersiapkan obat-obatan life saving/emergency, memberangkatkan 16 tenaga kesehatan terdiri dari 12 tim kesehatan dan 4 tim advance ke Jeddah. Selanjutnya tim advance mempersiapkan mapping WNIO yang membutuhkan pertolongan khusus/berpotensi gawat dari sisi kesehatan diatas kapal, mempersiapkan obat-obatan yang masih dibutuhkan, pengurusan kebutuhan tenaga kesehatan on board dan lain-lain. Sedangkan petugas on board melakukan pelayanan kesehatan kepada WNIO selama di kapal.
Selama transit di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, 2 Mei, Kemkes menyiapkan pelayanan kesehatan untuk mengantisipasi penumpang yang memerlukan pertolongan medis dengan menyiagakan petugas KKP Padang, menyediakan ambulans dan menyiapkan rumah sakit rujukan di RSUP M. Djamil. Untuk mengkoordinasikan pelayanan kesehatan, Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH menugaskan dr. Andi Muhadir, MPH, Direktur Imunisasi dan Karantina sebagai koordinator, dan Mudjiharto, SKM, MM, Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan.