Penipuan semakin canggih untuk mengelabui calon korbannya. Seperti yang baru-baru ini dilakukan Sekretaris Pelaksana Pusat Informasi Kesehatan dengan alamat Jl. Pancoran Barat II no.7B, Jakarta Selatan, yang menawarkan sponsorship pencetakan Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Melalui surat Nomor: 169/KIA-KMKES/INFKES/2011 tanggal 11 Januari 2011, menawarkan sponsorhip kepada calon korbannya dengan harga sebesar 5 juta rupiah sampai dengan 60 juta rupiah.
Untuk meyakinkan calon korban, pelaku telah menggunakan kop surat Sosialisasi dan Publikasi Buku Kesehatan Ibu dan Anak Mensukseskan Program Kementerian Kesehatan, juga menyertakan sambutan Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Dr.Budihardja, DTM & H, MPH sebagai pengantar dalam buku tersebut. Padahal sejak 1 Januari 2011, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat telah berubah nama menjadi Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.
Penipuan tersebut diketahui dari laporan RSAB Harapan Kita dan PT. Kimia Farma yang menerima penawaran sponsorship itu. Karena merasa curiga, mereka melakukan konfirmasi ke Kementerian Kesehatan.
Agar tidak menelan korban yang lebih banyak, dengan ini diinformasikan kepada pimpinan perusahaan obat, pimpinan rumah sakit dan pihak-pihak terkait lainnya untuk tidak melayani permintaan sponsorship tersebut. Kementerian Kesehatan tidak pernah bekerjasama dengan Pusat Informasi Kesehatan untuk mencetak Buku KIA.
Dalam hal pencetakan Buku KIA, Kemkes menggunakan sumber dana sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu juga atas dukungan dari berbagai pihak, seperti : UNICEF, World Vision Indonesia, Mercy Corp, Save The Children, Perdhaki dan Nahdatul Ulama.