Pemerintah menanggung biaya pengobatan dan perawatan korban peledakan bom di GBIS Solo. Tujuh orang telah berhasil dioperasi, termasuk dua diantaranya adalah korban yang mengalami luka kritis.
Demikian pernyataan Dirjen Bina Upaya Kesehatan (BUK) dr. Supriantoro, Sp.P., MARS kepada pers usai menjenguk korban bom Solo di RS dr. Oen Surakarta, Solo (25/9). Dirjen BUK didampingi Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kemenkes Mudjiharto, SKM, MM, Direktur RS Sarjito dr. Maduseno, Direktur RSO Soeharso dr. Amin, dan Kepala Dinas Kesehatan Solo mengunjungi pasien korban bom di beberapa ruang rawat inap dan ICU RS dr. Oen.
Sementara itu, Direktur RS dr. Oen, dr. Willy Handoko,MARS menyatakan saat ini di rumah sakitnya merawat 14 korban bom, sementara 14 orang lainnya menjalani rawat jalan.
Dari 14 korban rawat jalan, 2 diantaranya masih dalam keadaan kritis yaitu De (18 th) dan FP (44 th), 9 orang terkena benda asing (seperti mur), 4 orang mengalami fraktur, dan 1 orang luka tungkai. Sementara korban yang rawat jalan mengalami trauma akustik/gangguan pendengaran dan atau lecet.