Dirjen Bina Upaya Kesehatan dr. Supriyantoro, SpP, MARS yang juga Ketua Tim Wasdal Kesehatan Haji Indonesia memantau kesiapan pelayanan kesehatan untuk pelaksanaan wukuf di Arah, Musdalifah dan Mina (Armina) (31/10). Pemantauan dilakukan di maktab-maktab yang disediakan untuk jamaah haji Indonesia dan lokasi klinik Arab Saudi yang terdekat dengan maktab jamaah.
Dalam kunjungan ke Armina, Dirjen diterima Wakil Sekretaris I PPIH Mucholih Djimun,. Beberapa permasalahan yang mungkin timbul dibicarakan dan dicarikan solusi. Hal yang dibahas antara lain, menempatkan PKHI di dekat Klinik Saudi yang ada di Arafah dan Safari Wukuf bagi jamaah sakit.
Jumlah maktab di Arafah yang disiapkan untuk jamaah haji Indonesia reguler sebanyak 71 maktab di Road 9. Beberapa fasilitas pelayanan kesehatan tersedia di dekat maktab tersebut. Terdapat 5 klinik Pemerintah Arab Saudi yang terletak di Maktab 10, di depan Maktab 29, Maktab 36, di antara Maktab 49 dan Maktab 50 serta di depan Maktab 5.
Beberapa kesiapan pelayanan kesehatan di Daker Mekah juga sudah dilakukan untuk mendukung pelayanan kesehatan kepada jamaah haji Indonesia. Tenaga kesehatan dibekali bimbingan Safari Wukuf untuk membantu keabsahan ibadah para jamaah haji yang sedang sakit. Pembekalan dilakukan oleh Direktur Pembinaan Haji Ditjen PHU Kementerian Agama RI Drs. H. Kartono, selaku Pengendali Petugas PPIH Arab Saudi.
Kartono mengatakan, pasien sakit yang harus berbaring dan kemungkinan akan memperberat keadaan apabila dilakukan mobilisasi, dapat dibadalkan. Namun untuk pasien yang berbaring tanpa alat dan bisa duduk akan dilakukan Safari Wukuf di Armina dibantu tenaga kesehatan dan petugas dari Kementerian Agama, sehingga jamaah yang sakit masih tetap dapat melanjutkan rangkaian ibadah hajinya.
Untuk transportasi pasien yang sakit disediakan oleh Kementerian Agama didampingi petugas kesehatan yang berasal dari Daker Mekah, Madinah dan Jedah dan petugas pendamping dari Kemenag. Ambulans juga disiapkan untuk pelaksanaan wukuf.
Pada tanggal 1 November 2011, Dirjen BUK menerima kunjungan kerja dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) dari Komisi I, III, VIII dan Komisi IX untuk memantau kegiatan dan melihat pelayanan kesehatan di BPHI serta kesiapan tenaga kesehatan untuk pelaksanaan Wukuf.