Pendidikan kedokteran, mahasiswa kedokteran, dan para dokter Indonesia berperan penting dalam membangkitkan rasa kebangsaan, memperjuangkan kemerdekaan, serta menegakkan kebenaran, keadilan, dan demokrasi di Indonesia.
Oleh karena itu sejarah pendidikan kedokteran di Indonesia perlu ditulis, diterbitkan, dan disebarluaskan, agar generasi muda mengambil suri tauladan, dan menjadikannya inspirasi dalam mengisi kemerdekaan. Sejarah tidak hanya mencatat perjuangan para dokter dan mahasiswa kedokteran merebut kemerdekaan dan menegakkan demokrasi, tapi juga mencatat pengabdian mereka pada kemanusiaan serta kerja keras dan kerja cerdas mereka dalam ilmu pengetahuan dan tehnologi.
Demikian sambutan Menkes, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH, di depan 1200 alumni dokter Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga angkatan 1950 – 2006 pada acara Temu Alumni Lintas Angkatan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga di Universitas Airlangga, Surabaya (26/11).
“Dewasa ini, kita masih menemukan kesenjangan pelayanan kesehatan dan derajat kesehatan antar wilayah, antara tingkat sosial ekonomi, dan antar kelompok masyarakat di Tanah Air. Upaya meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang bermutu adalah prioritas utama kita” terang Menkes.
Menkes menyatakan, masalah utama yang harus di atasi antara lain adalah masalah gizi; angka kematian ibu dan bayi yang tinggi; penyakit menular, tidak menular, dan kesehatan lingkungan; adanya Puskesmas yang belum mempunyai dokter dan kabupaten/kota yang memerlukan dokter spesialis tertentu, serta; masih ada wilayah yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, terutama di daerah tertinggal, perbatasan dan pulau-pulau terluar.
Kementerian Kesehatan telah melakukan terobosan untuk mengatasi masalah ini. Antara lain dengan melaksanakan Program Pegawai Tidak Tetap atau PTT, Program Internship Dokter, Program Dokter Dengan Kewenangan Tambahan, Penempatan Residen Senior dan Program Tugas Belajar. Selain itu disediakan pula Rumah Sakit Bergerak, Puskesmas Terapung, dan Flying Health Care untuk daerah-daerah ini. Akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang bermutu juga diperkuat dengan pencapaian universal coverage jaminan kesehatan, pelaksanaan Program Jaminan Persalinan atau Jampersal, penyediaan Bantuan Operasional Kesehatan atau BOK di Puskesmas, penambahan kelas III rumah sakit, dan peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat nelayan di Kluster IV.
“Semua upaya ini akan berhasil jika didukung oleh seluruh lapisan masyarakat dan seluruh jajaran kesehatan – termasuk segenap Alumni FK Unair” lanjut Menkes
Pada kesempatan tersebut Menkes mengajak segenap alumni FK Unair, baik para klinisi, peneliti, pengajar, maupun praktisi kesehatan masyarakat, untuk berperan serta meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang bermutu, demi terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.