Hari ini (14/12), Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH meresmikan Gedung Perawatan Kelas II dan Kelas III dan sarana Peribadatan RSUD R. Syamsudin SH, di Sukabumi, Jawa Barat. Acara dihadiri Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat, Walikota Sukabumi; Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat; Para Direktur RSUD Se – Provinsi Provinsi Jawa Barat; dan anggota DPRD Kota Sukabumi.
Dalam sambutannya Menkes mengatakan, pelayanan kesehatan di RS mempunyai karakteristik dan organisasi yang kompleks. Kompleksitas ini diantaranya terletak pada keberadaan berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuan yang berinteraksi satu sama lain. Sementara ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran berkembang sangat pesat. Keadaan ini harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu.
Dalam pasal (3) Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang RS, diatur penyelenggaraan RS oleh Pemerintah maupun Pemerintah Daerah. Tujuannya untuk mempermudah akses masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan; memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan RS dan sumber daya manusia di RS; meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan RS; serta memberikan kepastian hukum kepada pasien,masyarakat, sumber daya manusia RS, dan RS itu sendiri.
Menkes menyampaikan, agar tujuan tersebut dapat tercapai perlu komitmen seluruh pemangku kepentingan dalam hal: Menjamin ketersediaan dana yang diperlukan dalam pelaksanaan penyelenggaraan RS terutama pemenuhan kebutuhan pelayanan yang terjangkau oleh masyarakat; Pengawasan terhadap penyelenggaraan RS; Komitmen dari seluruh unsur pemberi pelayanan di RS untuk menjamin agar pelaksanaan penyelenggaran pelayanan kesehatan di RS sesuai dengan tujuan dan harapan masyarakat.
Pemangku kepentingan perlu menerapkan standar keselamatan pasien yang dilaksanakan melalui pelaporan insiden, menganalisa, dan menetapkan pemecahan masalah untuk menurunkan angka kejadian yang tidak diharapkan; Menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, mempunyai fungsi sosial, keadilan dan anti diskriminatif; serta mengembangkan jangkauan pelayanan dan pelaksanaan sistem rujukan antar fasilitas pelayanan kesehatan baik vertikal maupun horizontal, sehingga kasus penyakit dan permasalahan kesehatan yang dihadapi dapat tertangani dengan baik, tambah Menkes.
Menkes menyatakan, keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja keras sektor kesehatan. Kerja serta kontribusi positif berbagai sektor turut mempengaruhi keberhasilan ini. Wawasan kesehatan dijadikan asas pokok program pembangunan nasional. Dalam pelaksanaannya, seluruh unsur dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN) berperan sebagai penggerak utama pembangunan nasional berwawasan kesehatan. Hal ini diejawantahkan pada program-program dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis Kemenkes untuk mengoptimalkan hasil kerja serta kontribusi positif.
Menkes mengatakan, terwujudnya keadaan sehat dipengaruhi berbagai faktor, yang menjadi tanggung jawab sektor kesehatan, tanggung jawab berbagai sektor terkait; dan tanggung jawab individu dan keluarga.
“Dalam pembangunan nasional, SKN dapat bersinergi dengan berbagai sistem nasional lainnya seperti: Sistem Pendidikan Nasional, Sistem Perekonomian Nasional, Sistem Ketahanan Pangan Nasional, Sistem Pertahanan dan Keamanan Nasional, Sistem Ketenaga-kerjaan dan Transmigrasi, serta sistem-sistem Nasional lainnya,” terang Menkes.
Pada kesempatan tersebut Menkes mengajak kepada semua unsur untuk saling bahu-membahu dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan guna mewujudkan Visi Kementerian Kesehatan “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”.
Menkes menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Sukabumi serta seluruh pihak atas dukungannya dalam pembangunan kesehatan.
“Ini merupakan salah satu wujud kepedulian dalam rangka upaya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di RSUD R. Syamsudin SH, yang semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pendidikan, ekonomi dan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan”, ujar Menkes.