Pada Kamis (15/03), air sungai Mamak dan Bendungan Mamak di Kec. Lopok , Kab. Sumbawa, Prov. Nusa Tenggara Barat tiba-tiba meluap yang memicu terjadinya banjir bandang. Kejadian tersebut menyebabkan pemukiman penduduk Desa Mamak, Berora, Langgam, Lopok dan Lopok Beru menjadi terendam air dengan ketinggian sekitar 0,5-4 meter.
Berdasarkan laporan dari Dinkes Kab. Sumbawa dan Dinkes Prov. NTB, terdapat 1 orang warga Desa Mamak hilang dan sekitar 240 orang warga mengungsi di Desa Lopok dan Lopok Beru.
Sementara itu, upaya yang telah dilakukan oleh jajaran kesehatan setempat adalah dengan mendirikan pos kesehatan dilokasi bencana diantaranya Puskesmas Pembantu (Pustu) Sekayu (menangani korban bencana di Desa Berora dan Mamak), Puskesmas Lopok (menangani korban bencana di Desa Langam dan Lopok) dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Lopok Beru (menangani korban bencana di Lopok Beru).
Dinkes Kab. Sumbawa dan Dinkes Prov. NTB juga telah melakukan koordinasi dengan lintas terkait dalam penanganan bencana, menyiapkan logistic dan obat lainnya untuk membantu korban bencana, melakukan pengobatan terhadap masyarakat dan mendistribusikan minuman mineral sebanyak 5 dus serta melakukan Rapid Health Assessment (RHA) untuk kepentingan penanganan korban banjir lebih lanjut.
Meski banjir sampai saat berita ini diturunkan belum surut, berdasarkan pemantauan yang tetap dilakukan oleh Dinkes Kab. Sumbawa, Dinkes Prov. NTB dan Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kemenkes korban bencana membutuhkan bantuan berupa makanan dan minuman siap saji serta tenda pengungsian di Desa Lopok.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): 021-500567 dan 081281562620, atau alamat e-mail info@depkes.go.id dan kontak@depkes.go.id