Dalam rangka Pembinaan Terpadu Program Prioritas Kementerian Kesehatan di Provinsi Sumatera Barat, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) dr. Yusharmen D.Comm.H., M.Sc bersama rombongan Supervisi Terpadu Kementerian Kesehatan RI melakukan kunjungan lapangan ke Kota Sawah Lunto pada 11 Mei 2012. Kegiatan dipusatkan di dua Desa yaitu Tlago Gunung dan Lumindai.
Sesdirjen PP dan PL, dr. Yusharmen, D.Comm.H, M.Sc, bersama tim Supervisi Terpadu Kemenkes RI menyaksikan secara langsung Deklarasi SBS Jorong Desa Talago Gunung Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto. Sebelumnya, Sesdirjen PP dan PL meresmikan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Gantiang Juo dan menyaksikan pembuatan septic-tank yang terbuat dari ban bekas. Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Provinsi Sumatera Barat, Walikota Sawahlunto, Ir. H. Amran Nur; Kepala Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto, dr. Ambun; Kepala Nagari Tlago Gunung, Alizar Dt. Malin Pangulu; dan para tokoh masyarakat setempat.
dr. Yusharmen mengatakan, Program Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) bertujuan untuk meningkatkan jumlah penduduk perdesaan dan pinggiran kota (peri urban) yang mendapat akses terhadap layanan air minum dan sanitasi yang sehat dan praktik perilaku hidup bersih dan sehat. Kegiatan deklarasi melalui program PAMSIMAS merupakan momentum penting dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan komunitas, sehingga terbentuk masyarakat Indonesia yang mandiri untuk hidup sehat.Saat ini, program PAMSIMAS di Propinsi Sumatera Barat sudah mencakup 15 Kabupaten/Kota dari 19 Kabupaten/Kota yang ada di wilayah kerja Provinsi Sumatera Barat selama tahun pelaksanaan 2008-2012.
Pada kesempatan tersebut, Sesdirjen PP dan PL menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat karena terkait dengan masalah mendasar di bidang kesehatan yang merupakan wujud nyata dari upaya promotif dan preventif yang menjadi prioritas Pemerintah.
Kemudian, Sesdirjen PP dan PL bersama tim Supervisi Terpadu Kementerian Kesehatan melanjutkan perjalanan menuju Desa Lumindai yang letaknya jauh di atas bukit. Berdasarkan keterangan Kepala Dinas Kesehatan Sawahlunto, dr. Ambun mengatakan di desa tersebut hanya terdapat satu orang bidan untuk 9 dusun.
Pada kesempatan tersebut, Sesditjen PP dan PL beserta tim Supervisi terpadu Kemenkes berkesempatan untuk meninjau secara langsung kondisi sanitasi dasar di salah satu rumah masyarakat. Sesditjen PP dan PL sempat melakukan penempelan sticker di salah satu rumah penduduk yang telah memiliki Pos Pembinaan Terpadu Desa Lumindai yang memiliki fasilitas cukup lengkap, walaupun masih menggunakan genset untuk mengoperasikan peralatan tersebut.
Selain kunjungan lapangan dilakukan pula pencanangan gerakan 1.000 jamban yang ditandai dengan penyerahan jamban; penyerahan kelambu malaria pada ibu hamil dan daerah endemis; penyerahan bantuan miskoskop; serta penempelan striker rumah stop BABS; pemberian pengetahuan komprehensif mengenai HIV/AIDS; serta menjadi narasumber pada Dialog Khusus mengenai Kemitraan Bidan-Dukun dalam lingkup Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
“Perayaan deklarasi SBS merupakan media yang sangat efektif untuk mensosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada masyarakat. Ajaklah Saudara, masyarakat maupun tetangga desa di sekitar kita untuk ikut menjadikan dan membiasakan diri ber-PHBS dalam kehidupan sehari-hari”, ujar dr. Yusharmen
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021) 52907416-9, faksimili: (021) 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC):