Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) Kementerian Kesehatan RI, Prof. dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, menghadiri acara Pertemuan Pemantapan Program Eliminasi Filariasis dan Pengendalian Kecacingan di Bogor, Kamis, 9 Agustus 2012. Pertemuan ini dihadiri oleh peserta dari Sumatera dan Kalimantan.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Tjandra menyampaikan arahan pelaksanaan program. Untuk filariasis, sekarang tetap dilakukan sesuai rekomendasi WHO, dan apabila memungkinkan dapat dikaji apakah memang cakupan Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) harus dalam unit kabupaten. Untuk kecacingan, ditentukan metode apa yang tepat, penanggulangan berdasarkan data sekolah nampaknya masih baik dipakai, sementara berdasarkan data perorangan perlu dikaji lagi.
Dalam hal keberhasilan, Prof. Tjandra menyampaikan, kini sekitar 10% kabupaten menyelesaikan 5 tahun POMP, sementara tahun 2012 akan diobati 50 juta orang. Prof. Tjandra mengingatkan, harus dibuat road map sampai tahun 2020. Di sisi lain, penanganan pada kasus yang sudah terlanjur Elephantiasis perlu juga dapat perhatian.
Menurut Prof. Tjandra, perlu adanya advokasi pada pimpinan daerah, dan juga Ibu/Istri pimpinan daerah, untuk kesuksesan program, termasuk juga dana operasionalnya. Program kecacingan anak sekolah mungkin akan “menarik” perhatian untuk ditanggulangi bersama para Ibu setempat.
Prof. Tjandra menegaskan perlu mencari inovasi-inovasi baru berdasar pengalaman lapangan, agar program dapat lebih sukses lagi, kata Prof. Tjandra.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021) 52907416-9, faksimili: (021) 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): <kode lokal> 500-567 dan 081281562620 (sms), atau e-mail kontak@depkes.go.id