Selama di Arab Saudi, Tim Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) serta Tim Barang Milik Negara (BMN) Kemenkes melakukan kunjungan lapangan untuk memantapkan kesiapan penyelenggaraan haji bidang kesehatan. Fokus kesiapan yang dipantau adalah pelayanan kesehatan, obat/ alat kesehatan, sanitasi surveilans, gizi makanan dan ketenagaan serta BMN Penyelenggaraan Haji Bidang Kesehatan ke Arab Saudi tahun 1433 H/ 2012 M.
Tim Wasdal terdiri dr. Ratna Rosita MPHM, DR. Dr. Slamet Riyadi Yuwono, DTM&H, MARS, M.Kes dan dr .Yusharmen DcommH, MSc. Sementara tim BMN diketuai Achmad Djohari SKM, MM dengan anggota Dra. Delyana Bangun MM, Tanti Siswanti SKM, M.Kes dan Dachlan.
Kunjungan lapangan dilakukan di Madinatul Hujjaj, BPHI Madinah, BPHI Makkah, Pelayanan Kesehatan Oktagon di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, dan pengelolaan Katering Andalus di Madinah.
Di Madinatul Hujjaj Jeddah tersedia depo obat dan Alkes untuk daerah kerja (Daker) Jeddah dan buffer stok untuk 3 Daker serta pool seluruh kendaraan roda 4 ambulans sebelum operasional haji sebanyak 31 unit.
Di BPHI Madinah dilakukan monitoring terhadap kesiapan ruangan-ruangan pelayanan BPHI Madinah. Sekretaris Jenderal selaku Penanggung Jawab Wasdal meminta BPHI menyiapkan/ menambah ruang tindakan di BPHI Madinah.
Di BPHI Makkah, secara umum persiapan sudah sesuai dengan RKO (Rencana Kerja Operasi). Unit Instalasi BPHI akan lebih disempurnakan setelah kedatangan petugas PPIH Daker Makkah pada tanggal 23 September 2012; semua peralatan kesehatan, obat-obatan, komputer dan peralatan administrasi lainnya telah dikelompokan dan siap untuk di distribusi ke sektor-sektor setelah petugas PPIH Kesehatan tiba di Makkah. Sejak tanggal 20 September 2012 sebanyak 18 unit ambulans untuk Daker Makkah telah berada di BPHI Makkah, siap dioperasikan dan tenaga musiman (Temus) telah siap bekerja.
Selanjutnya Tim Wasdal melakukan kunjungan ke unit-unit pelayanan untuk mengetahui kesiapan unit dalam memberikan pelayanan kepada jamaah haji. Unit yang dikunjungi meliputi unit rawat jalan, rawat inap, laboratorium, kamar jenazah, perbekalan kesehatan, sanitasi dan survailans. Sekreratis Jenderal Kemenkes RI menginstruksikan untuk menyiapkan ruang tindakan yang berlokasi di dalam ruangan duty manager. Di samping itu, Tim BMN melakukan monitor terhadap obat dan alat kesehatan di BPHI Makkah.
Kunjungan ke Katering Andalus
Tim Wasdal, Tim BMN dan PPIH Bidang Kesehatan Daker Madinah, bersama-sama dengan Direktur Pelayanan Haji, dan Dirjen PHU Kementerian Agama, mengunjungi Katering Andalus (18/9). Kunjungan dilakukan bersamaan dengan pertemuan juru masak katering Madinah. Dalam kunjungan tersebut Tim melihat langsung tempat dan peralatan yang akan digunakan untuk menyiapkan makanan bagi jamaah haji di Madinah. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa peralatan yang akan digunakan cukup memadai, baik untuk penyimpanan bahan baku, memasak, mengemas makanan jadi, dan menyimpan makanan jadi (food heater).
Saat di Arab Saudi, Tim Wasdal juga mengadakan kunjungan langsung ke terminal haji Jeddah (22/9) dan bertemu dengan Jemaah Haji dari Medan dan Makasar. Sampai kemarin malam waktu setempat, tercatat 11 Kloter telah masuk.
Menurut dr. Ratna Rosita, rata-rata jemaah haji risiko tinggi sebanyak 105 sampai 200 orang per Kloter. Adapun masalah pada kelompok Risti ini diantaranya adalah hipertensi, diabetes, rematik, dan ginjal.
“Kami memberikan penyuluhan hidup sehat dan memelihara kesehatan selama beribadah. Juga sudah minta pada tim petugas kloter dari Kemenkes dan Kemenag untuk mengawal ketat kesehatan terutama khususnya bagi yang Risti”, ujar Sekjen.
Secara umum, tidak ada masalah kesehatan yang berarti pada ketibaan Jemaah Haji. Hanya ada 3 orang yang kelelahan di perjalanan.
Berdasarkan hasil pemantauan Tim Wasdal dan BMN di Arab Saudi secara umum persiapan penyelenggaraan haji Bidang kesehatan tahun 1433 H/ 2012 M telah berjalan sesuai rencana.
Dari hasil kunjungan dan sejumlah pertemuan, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan agar pelaksanaan haji lebih baik. Hal tersebut diantaranya adalah agar alat kesehatan dikirim jauh hari dengan kelengkapan administrasi maupun teknis; kemungkinan pengiriman peralatan Rectal Swab Portable untuk memeriksa kesehatan juru masak katering di Arab Saudi; perlu mengkaji lebih mendalam terkait Sistem konsinyasi obat dan Alkes haji dan kerjasama dengan RS Arab Saudi dalam pelayanan kesehatan Jemaah Haji Indonesia; membicarakan menu gizi Jemaah Haji Risti dengan pihak Kemenag agar masuk di dalam kontrak catering haji Indonesia di masa mendatang; serta Kemenkes perlu mengkomunikasikan dengan pihak Kemenag agar perekrutan tenaga pengawas katering resmi melalui Kemenkes RI.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jendral Kementrian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021)52907416-9, faksimili: (021)52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): <kode lokal> 500-567 dan 081281562620 (sms), atau e-mail kontak@depkes.go.id