Kanker termasuk salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia, dan fakta menunjukkan bahwa jumlah kasus terus meningkat dari tahun-ketahun. Di regional Asia Tenggara, kanker membunuh lebih dari 1,1 juta orang setiap tahun. WHO memperkirakan pada tahun 2030, kanker akan menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Demikian pernyataan Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, pada pembukaan seminar sehari dalam rangka memperingati hari kanker sedunia 2013, tema “Cancer – did you know?” (Apakah Anda Tahu tentang Kanker?), di gedung siwabessy Kemenkes RI (21/2).
Sejak 2007 Kemenkes RI, telah melaksanakan program deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara yang kita kenal dengan program see and treat (temukan dan tangani), melalui metode IVA (Inspeksi Visual dengan menggunakan asam asetat) yang merupakan langkah jitu mencegah kanker leher rahim dan metode CBE (Clinical Breast Examination) untuk deteksi dini kanker payudara, kata Menkes.
Selain itu, sejak tahun 2010 pengendalian kanker nasional telah mengembangkan program kanker pada anak melalui upaya pengenalan tanda dan gejala yang dikembangkan di puskesmas dan, pos pembinaan terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) di masyarakat, tambah Menkes.
Program pencegahan melalui deteksi dini dan skrining penyakit tidak menular termasuk kanker telah dikembangkan kementerian kesehatan melalui perilaku CERDIK. C berarti Cek kesehatan secara berkala, E berarti Enyahkan asap rokok, R berarti Rajin berolah raga/beraktivitas fisik, D berarti Diet yang sehat dengan banyak mengkonsumsi buah dan sayur dengan kalori seimbang, I berarti Istirahat yang cukup, K berarti Kelola stress dengan baik, kata Menkes.
Berdasarkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) pada tahun 2010, di Indonesia kanker menjadi penyebab kematian nomor 3 dengan kejadian 7,7% dari seluruh penyebab kematian karena penyakit tidak menular, setelah stroke dan penyakit jantung, jelas Menkes.
Sementara itu, kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan jenis kanker tertinggi pada pasien rawat inap maupun rawat jalan di seluruh RS di Indonesia, dengan proporsi sebesar 28,7% untuk kanker payudara, dan kanker leher rahim 12,8%, leukemia 10,4%, lymphoma 8,3% dan kanker paru 7,8%, ujar Menkes.
Ada empat masalah utama yang perlu diperhatikan dan disebarluaskan pada peringatan hari kanker sedunia tahun 2013 ini, yaitu mencakup (1) Dampak social dari kanker, (2) Kanker sebagai global epidemi, (3) Efektifitas pengobatan kanker dan, (4) Upaya meningkatkan pencegahan kanker, jelas Menkes.
Hari kanker sedunia 2013 diperingati setiap tahun pada tanggal 4 februari, untuk mengingatkan dunia tentang penyakit kanker dan dampaknya serta pentingnya upaya pengendalian. Menurut Menkes RI, tujuan utama hari kanker se-dunia 2013 adalah untuk menyadarkan masyarakat terhadap kesalahpahaman tentang kanker dan menghilangkan mitos yang salah, misalnya bahwa kanker adalah akibat guna-guna, kanker hanya menyerang orang tua dan orang kaya, kanker berarti kematian, dan kanker adalah kutukan.
Pada kesempatan ini, Menkes menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Dharma Wanita Persatuan Pusat, Dharma Wanita Kemenkes dan seluruh pihak yang terlibat, yang telah bekerja keras dalam menyelenggarakan acara seminar sehari dalam rangka memperingati hari kanker sedunia 2013.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline