Selama 2 tahun terakhir, National Tuberculosis Programe (NTP) terus diupayakan melakukan perbaikan sesuai dengan rekomendasi Debriefing Joint External TB Monitoring Mission (JEMM) pada 2011 lalu. Upaya keras tersebut telah menunjukkan keberhasilan dalam berbagai bidang, diantaranya dalam peningkatan jumlah temuan kasus dan keberhasilan pengobatan di Puskesmas.
Demikian pernyataan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE pada kegiatan Debriefing Joint External TB Monitoring Mission (JEMM) yang juga dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH.
“Penemuan pasien dan upaya memastikan mereka menuntaskan pengobatan sangatlah penting dalam pengendalian epidemi TB untuk memutus mata rantai penularan”, ujar Prof. Tjandra.
Menurut Prof. Tjandra, capaian besar selanjutnya adalah masuknya standar pengobatan TB sebagai salah satu komponen akreditasi rumah sakit. Hal ini merupakan salah satu tujuan dari program Nasional TB yaitu menjamin seluruh pasien TB dapat mengakses pelayanan TB yang sesuai standar di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).
Prof. Tjandra juga menyampaikan capaian di bidang diagnosis TB yang juga mengalami kemajuan. Pertama, penunjukkan secara resmi 3 Laboratorium Rujukan TB Nasional yaitu: Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Jawa Barat; BBLK Surabaya dan Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI). Kedua, pemanfaatan alat diagnosis cepat yaitu GenXpert Rif dan Line Probe Assay (LPA) untuk HAIN test, yang digunakan untuk pemeriksaan penapisan TB Multi Drug Resistant (MDR) dan TB-HIV di 17 tempat.
“Upaya itu dilakukan untuk menjamin pasien TB dapat didiagnosis dengan cepat untuk segera mendapat pengobatan, supaya tidak menjadi sumber penularan di masyarakat”, kata Prof. Tjandra.
Selain itu, Prof. Tjandra menambahkan, keberhasilan dalam upaya kolaborasi TB HIV diantaranya adalah dengan diterbitkannya beberapa buku pedoman tentang tatalaksana klinis koinfeksi TB HIV, buku manajemen kolaborasi TB HIV dan yang terpenting adalah upaya untuk perbaikan surveilens TB HIV dengan melakukan monitoring dan evaluasi terpadu TB HIV di tingkat provinsi.
Dalam laporannya, Prof. Tjandra menegaskan bahwa telah banyak kemajuan yang terjadi dalam upaya pengendalian TB di Indonesia. Pencapaian indikator Millenium Development Goals (MDGs) untuk Tuberkulosis (TB) di Indonesia, saat ini sudah on the track dan diperkirakan semua indikator dapat dicapai sebelum waktu yang ditentukan.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline