Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P, MARS, DTM&H, DTCE, mengirim Tim Ditjen P2PL dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL PP) Medan untuk turut serta turun ke lokasi gempa yang terjadi di Aceh.
Dari aspek kesehatan lingkungan, berdasarkan laporan yang diperoleh dari lokasi terjadinya gempa, Prof. Tjandra mengatakan, Tim Ditjen P2PL membuka posko kesehatan di lokasi pengungsian di Desa Kulem Parakanis Kecamatan Timang Gajah. Di lokasi tersebut, tidak terdapat korban jiwa dan tidak terdapat peningkatan penyakit yang berarti terhadap penyakit ISPA dan diare selama pasca bencana. Sedangkan penyakit tertinggi yang ditangani posko kesehatan adalah hipertensi.
Hingga saat ini, masih terlihat sampah dibuang sembarangan. Sanitarian dari BTKL PP Medan telah menganjurkan kepada Geucik (kepala desa) selaku tokoh masyarakat untuk membuat tempat pembuangan sampah sementara dengan menggali lubang ukuran 1 x 2 meter, dan dianjurkan untuk membakar sampah setiap harinya guna mencegah timbulnya vector penyakit.
Sementara itu, sarana Mandi, Cuci, Kakus (MCK) di lokasi pengungsian telah disediakan oleh Pemda setempat. Tim BTKLPP Medan telah melakukan penyemprotan denganmistblower dan larutan actellic di lokasi pengungsian guna mengurangi kepadatan lalat, karena tumpukan sampah organik yang dibuang sembarangan. Selain itu juga telah dilakukan pengambilan sampel air terhadap air subsidi PDAM yang ada dilokasi pengungsian.
Kondisi di posko pengungsian Desa Cekal di Kecamatan Timang Gajah, tidak terdapat peningkatan yang berarti terhadap pennyakit ISPA dan Diare pasca 5 hari gempa. Selain itu, kondisi dapur umum, terlihat bersih dan rapi. Penanganan sampah lebih terkoordinir, dikumpulkan disatu tempat dan dibakar setiap sore hari, juga telah dilakukan pengambilan sampel air dan tidak ditemukan kepadatan vector penyakit seperti lalat dan nyamuk.
Posko Dusun 5 Bintang Setiye Desa Cekal Kecamatan Timang Gajah, tidak ada korban jiwa. Pemberian pelayanan kesehatan dipusatkan ke Puskesmas Pembantu Desa Cekal, pengungsi berasal dari 13 rumah yang rusak parah.
“Keluhan penyakit korban gempa yang mengungsi di Desa Cekal Kecamatan Timang Gajah kebanyakan adalah Hipertensi. Penanganan sampah belum baik, sampah terlihat dibuang sembarangan di sekitar tenda pengungsi. Upaya yang dilakukan yaitu penyemprotan dengan mistblower dan larutan actellic guna mengurangi kepadatan lalat dan dilakukan pengambilan sampel air”, ujar Prof. Tjandra.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669,website www.depkes.go.id dan alamat e-mail kontak@depkes.go.id.