Kepada seluruh pemudik, jagalah kebugaran tubuh agar tetap fit dan manfaatkan pos-pos kesehatan yang ada di sepanjang jalur mudik Lebaran. Jangan ragu untuk beristirahat bila merasa lelah, dan jangan ragu pula untuk mencari pengobatan bila merasa sakit atau terdapat gangguan kesehatan.
Demikian kutipan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) Kemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp(K), MARS, DTM&H, DTCE, saat memberikan keterangan kepada media usai kegiatan Apel Siaga Pelayanan Kesehatan Mudik Lebaran yang dipimpin oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, PhD, di Halaman Kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta (25/7).
Prof. Tjandra menyatakan bahwa pelayanan kesehatan saat mudik itu ada dua. Selain Pos Kesehatan yang disiagakan di pinggir jalan, Puskesmas dan Rumah Sakit di sepanjang jalur mudik juga dihimbau untuk bersiaga menerima kunjungan masyarakat.
“Jadi, masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan tidak harus ke Pos Kesehatan, tetapi bisa juga dilakukan di Puskesmas atau RS”, ujar Prof. Tjandra.
Kepada sejumlah media, Prof. Tjandra menyebutkan terdapat dua golongan pemudik yang perlu mendapatkan perhatian khusus saat mudik, yaitu : 1) Bayi, balita, anak-anak dan lansia karena membutuhkan persiapan khusus menghadapi perjalanan jauh yang memakan waktu berjam-jam; dan 2) Orang yang sedang sakit atau dalam perawatan dianjurkan untuk menyiapkan obat-obatan yang diperlukan selama perjalanan, serta tidak menghentikan pengobatannya.
“Saya selalu menganjurkan, jangan lakukan perjalanan jauh dalam kondisi tubuh masih lelah karena bekerja seharian, apalagi bila menggunakan kendaraan pribadi”, ujar Prof. Tjandra.
Setiap tahun sejak lima dasawarsa lalu, Kemenkes RI bersama lintas sektor melakukan berbagai kegiatan pelayanan kesehatan bagi pemudik, mulai H-14 hingga H+14, di tempat-tempat yang diperlukan pada jalur arus mudik Lebaran. Upaya tersebut dilakukan dengan tujuan menurunkan angka kecelakaan, angka kematian dan tindak kejahatan.
Kegiatan lapangan yang akan dilakukan, antara lain: 1) Penyebaran informasi; 2) Penyediaan distribusi logistik (obat-obatan, tenda pos kesehatan, emergency-kit, dan peta mudik lebaran); 3)aPengurangan faktor risiko melalui pemeriksaan kesehatan pengemudi angkutan umum di 11 Provinsi; 4) Pengendalian faktor risiko (sistem kewaspadaan dini KLB, pemeriksaan/inspeksi sanitasi, dan pemeriksaan kesehatan di tempat umum); 5) Promosi kesehatan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan himbauan untuk menjadikan Bulan Ramadhan sebagai saat yang tepat untuk berhenti merokok; 6) Pelayanan Medis dengan menyiagakan Pos Kesehatan Pelabuhan (206 pos), Pos Kesehatan Terpadu Lintas Sektor (646 buah); Puskesmas dan Ambulans 24 jam (892 buah); serta menginstruksikan kepada 1.554 RS di sekitar Sumatera, Jawa dan Bali untuk siaga 24 jam.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan e-mail kontak@depkes.go.id