Jumat malam ini (2/8) diperkirakan mulai puncak arus mudik sampai hari Minggu mendatang (11/8). Bersama ini Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen PP dan PL) Kemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE, menyampaikan tips seputar mudik melalui 10 tanya jawab yang bisa dijadikan bekal bagi para pemudik.
Pertama, bagaimana agar pemudik nyaman selama perjalanan?
Persiapkan kendaraan. Pemudik perlu melakukan servis kendaraan sebelum berangkat ke kampung halaman, dengan mengecek kondisi kendaraan seperti mengganti aki, mengecek kondisi rem, saringan udara dan ban mobil, termasuk bagian lain yang menunjang kenyamanan kendaraan yang akan digunakan mudik lebaran.
Jika pemudik menempuh perjalanan yang sangat jauh, ada baiknya menentukan tempat untuk beristirahat dan menginap terlebih dulu. Pastikan juga pemudik tahu alamat pos pelayanan kesehatan dan rumah makan di sepanjang jalur perjalanan yang dilewati.
Siapkan tas khusus pakaian, untuk berjaga-jaga jika pakaian terkena tumpahan minuman atau untuk pakaian ganti saat di penginapan. Masukkan semua pakaian dalam satu tas agar mudah membawanya. Letakkan pakaian anak-anak di bagian atas tas yang mudah terjangkau. Sedangkan untuk perlengkapan bayi, letakkan di tas lain,dan jangan lupa untuk membawa obat-obatan yang biasa dikonsumsi keluarga. Selain itu, pemudik diharapkan tidak malu bertanya jika merasa salah jalan atau ingin mencari lokasi tertentu agar cepat tiba di kampung halaman.
Kedua, apa saja persiapan yang harus dilakukan pemudik?
Persiapkan fisik dan mental dengan menjaga kesehatan dan mengontrol emosi dengan baik selama dalam perjalanan. Karena kelelahan atau kondisi jalan yang macet dan jauh mengakibatkan seseorang sulit mengontrol emosinya. Siapkan makanan dan ongkos yang cukup untuk mendukung perjalanan mudik.
Sarana pendukung lainnya, pemudik dapat membawa peta mudik yang berisi jalur mudik dan lokasi penting seperti pos polisi dan rumah sakit terdekat. Jika pemudik membawa perangkat komputer tablet atau netbook bisa juga mengakses video streaming CCTV mudik untuk memantau kepadatan arus lalu lintas sehingga diharapkan pemudik tidak terjebak dalam kemacetan yang parah.
Waspadai jalur rawan selama mudik, baik rawan kemacetan maupun rawan kecelakaan dan longsor. Jangan lupa berdoa sebelum mudik agar selamat sampai tujuan.
Ketiga, bagaimana dengan pengemudi, juga anak, ibu dan lansia yang mudik. Apa yang harus dilakukan?
Periksakan kesehatan sebelum perjalanan baik untuk pengemudi, anak – anak, lansia, maupun orang tua. Para lansia tidak perlu memaksakan diri untuk mudik jika kondisi kesehatan tidak memungkinkan.
Persiapkan makanan dan minuman yang cukup, termasuk makanan ringan, bawa perbekalan dan kebutuhan selama mudik yang cukup, siapkan obat-obatan pribadi, obat P3K, termasuk obat-obatan untuk anak. Istirahat yang cukup dalam perjalanan, bila sakit di perjalanan manfaatkan fasilitas kesehatan terdekat. Jaga kebersihan diri selama perjalanan, cuci tangan pakai sabun sebelum makan, jangan membuang sampah sembarangan.
Khusus untuk pengemudi, hindari penggunaan obat yang menyebabkan kantuk dan minuman beralkohol, jangan memaksakan diri selama mengemudi (istirahat setelah mengemudi 3-4 jam), hati – hati mengemudi saat turun hujan/cuaca buruk, patuhi rambu – rambu lalu lintas, dan tidak menggunakan alat komunikasi pada saat mengemudi.
Keempat, tips mudik bagi balita dan anak-anak yang aman, nyaman, dan sehat seperti apa?
Tidak membawa anak mudik dengan sepeda motor, apalagi untuk perjalanan jauh karena sangat melelahkan untuk anak. Upayakan agar anak tidak ikut berdesak-desakan jika mudik menggunakan angkutan umum, siapkan mainan yang disukai anak untuk menemaninya sepanjang perjalanan.
Sebagai edukasi, jelaskan pada anak ciri khas mengenai kota-kota yang dilalui. Selain bisa menambah pengetahuan anak, cara ini juga bisa membuang rasa jenuh anak. Sering-seringlah beristirahat di tempat-tempat yang telah disediakan dan jangan paksakan mengemudi ketika kondisi badan sudah lelah serta tidak kebut-kebutan.
Kelima, bagi pemudik bermotor bagaimana sebaiknya?
Mengingat banyaknya pemudik menggunakan sepeda motor, dan angka kecelakaan tertinggi juga banyak terjadi pada pemudik yang menggunakan sepeda motor, sebaiknya pengguna sepeda motor memanfaatkan fasilitas mudik gratis atau fasilitas pengangkutan sepeda motor dengan kapal laut maupun kereta api dari pemerintah dan sektor swasta, atau gunakan transportasi umum saja.
Jika terpaksa harus mudik menggunakan sepeda motor, sebaiknya hanya untuk perjalanan dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Beberapa hal yang perlu diperhatikan jika mudik menggunakan sepeda motor, yaitu siapkan kesehatan baik fisik dan mental, sebaiknya periksakan kesehatan dahulu sebelum perjalanan, pastikan kendaran dalam keadaan baik, hindari penggunaan obat yang menyebabkan kantuk dan minuman beralkohol.
Hindari membawa beban atau orang melebihi kapasitas, kapasitas motor hanya untuk dua orang saja, gunakan helm terstandar, patuhi rambu – rambu lalu lintas, tidak menggunakan alat komunikasi pada saat mengemudi, beristirahat setiap 3 jam sekali dan beristirahat jika mengantuk/lelah, hati – hati mengemudi saat turun hujan/ cuaca buruk, dan jaga jarak dengan kendaraan lain.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e-mail kontak@depkes.go.id.