Pusat Komunikasi Publik menerima laporan harian penyelenggaraan operasional kesehatan haji tahun 1434 H/2013 M tanggal 28 September 2013 (hari ke-19) yang diterima dari 13 embarkasi (Aceh, Medan, Padang, Batam, DKI-Jakarta Pondok Gede, Bekasi, Solo, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Mataram, Palembang) melalui situs Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan/Siskohatkes(www.siskohatkes.depkes.go.id)
Sementara itu, jumlah jemaah haji dengan risiko tinggi (risti) sebanyak 54.543 orang, sedangkan risti usia > 60 tahun sebanyak 21.803 orang. Embarkasi Solo (SOC) mempunyai jemaah dengan risti terbanyak dibanding dengan embarkasi lain (10.475 orang). Total jemaah haji rawat jalan diseluruh embarkasi sebanyak 8.997 orang dan terbanyak dari embarkasi SOC sebanyak 2.185 orang. Jumlah jemaah rawat inap sebanyak 70 orang, jumlah jemaah haji yang dirujuk sebanyak 404 orang.
Sedangkan, jumlah jemaah yang ditunda keberangkatannya ada 80 orang, dan yang gagal berangkat sebanyak 31 orang, dan jemaah haji yang wafat di embarkasi sebanyak 5 orang.
Sekitar 512 jemaah haji yang melakukan kunjungan rawat jalan di sektor, serta 443 jemaah haji yang melakukan kunjungan ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), dan sekitar 12 jemaah yang melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Jemaah rawat inap yang melakukan kunjungan ke sektor berjumlah 56 orang, ke BPHI 190 orang, dan ke RSAS 7 orang. Jemaah rujukan ke sektor berjumlah 57 orang, ke BPHI sebanyak 95 orang, dan ke RSAS sebanyak 70 orang.
Jemaah haji dirawat jalan dan rujukan dengan diagnosa terbanyak adalah Essential (primary) hypertension (I10), dengan jumlah penderita yang dirawat jalan 98 orang, dan 78 orang yang dirujuk. Sedangkan yang dirawat inap diagnosa terbanyak adalah Bacterial foodborne intoxication, unspecified dengan jumlah penderita adalah 26 orang. Sampai saat ini jumlah jemaah haji yang melakukan Haemodialisa di Arab Saudi sebanyak 28 orang.
Keadaan cuaca di Arab Saudi menunjukkan suhu tertinggi terjadi di Makkah 41ºC dan kelembaban terendah terjadi di Madinah 12%.
Sampai dengan saat ini, pelayanan sanitasi pondokan, serta pengamanan katering dan gizi bagi jemaah haji terus dilakukan oleh petugas penyelenggara operasional kesehatan haji di Arab Saudi, baik di Daker Jeddah, Daker Madinah, dan Daker Makkah. Diantaranya secara rutin melakukan pemantauan terhadap hygiene dan sanitasi makanan dan minuman, melakukan pemantauan (cuaca, suhu, kelembaban dan kecepatan angin), memberikan penyuluhan kepada jemaah haji, mengentri data dengan merekapitulasi laporan kloter dan laporan BPHI untuk menganalisa trend faktor risiko dan penyakit yang muncul, mengambil sampel makanan secara rutin untuk mengetahui kualitas hygiene dan sanitasi makanan, melaksanakan pemeriksaan tekanan udara ruangan dalam dan luar poli ottagon setiap hari dengan memakai alat Heatstres (hasil memenuhi syarat).
Untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan cairan (dehidrasi) pada jemaah haji, petugas kesehatan memberikan minuman di waiting area pada setiap kloter yang datang dari bandara King Abdul Aziz International Airport (KAAIA)Jeddah.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e-mail [email protected].