Dalam musim haji tahun ini, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen PP DAN PL) Kemenkes RI Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE, yang juga sebagai Ketua tim Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) kesehatan haji tahun 2013, meninjau klinik kesehatan di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Dari hasil pemantauan, diperoleh informasi mengenai angka kematian yang terjadi pada jemaah haji Indonesia hingga tanggal 7 Oktober 2013 lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya yaitu 0,23% dari jumlah jamaah yg sudah datang. Angka ini lebih rendah dibandingkan tahun 2012 yaitu 0,44%, sedangkan pada tahun 2011 sebesar 0,33 %.
Klinik kesehatan yang berada di Bandara berfungsi baik di bangunan oktagon, dilengkapi dokter spesialis dan petugas mahir serta alat memadai, dan obat pun amat cukup tersedia. Sedangkan jenis pasien berat/parah yang pernah ditangani antara lain gangguan jantung, gangguan pernapasan, dan gangguan ginjal.
Sebagai bentuk sosialisasi terhadap bahaya virus MERS CoV (Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus), di depan klinik Bandara terpasang poster tentang MERS CoV. Brosur-brosur tentang MERS CoV disediakan di RS Arab Saudi di Jeddah.
Laporan ditemukannya virus MERS CoV pada onta adalah berdasar penelitian di negara Mesir dan Oman, bukan di Arab Saudi. Jadi dari laporan sejauh ini, mengenai kasus pada onta tidak ada hubungan dengan manusia, maksudnya tidak ada manusia yang sakit karena disebabkan oleh onta yang ditemukan virus di tubuhnya.
“Sejauh ini belum ada seorangpun jemaah haji dari seluruh dunia yang terkena MERS CoV, termasuk jamaah haji Indonesia yang terkena virus tersebut”, jelas Prof. Tjandra.
Menginformasikan kembali, mengenai gejala utama MERS Cov yaitu batuk, demam, sesak napas, penyakit dalam memburuk dengan cepat, kerusakan paru luas (Pneumonia dengan ARDS – adult respiratory distress syndrome).
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline