Pada musim hujan dimana mengakibatkan pengungsian, kebutuhan air bersih menjadi sangat penting. Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, mengatakan bahwa kebutuhan hidup minimal seperti masak, makan dan minum pada hari pertama/awal kejadian bencana atau pengungsian adalah 5 liter/orang/hari. Sementara pada hari kedua dan seterusnya meningkat jadi 20 liter/orang/hari untuk kebutuhan yang sama.
Terkait hal ini, maka untuk memperoleh air bersih dapat dilakukan beberapa cara yaitu dengan cara penjernihan air dan desinfeksi.
Penjernihan air menggunakan Alumininium sulfat (tawas) adalah salah satunya. Untuk menjernihkan 20 liter air, berikan setengah sendok teh tawas, aduk 5 menit, diamkan 10-20 menit sampai kotoran lumpur mengendap. Cara lain adalah dengan PAC (Poly Aluminium Chlorine), yaitu untuk setiap 20 liter air campurkan 1 sachet PAC, aduk dan diamkan 10-20 menit. Dapat pula dengan menggunakan penjernih air K-116. Penggunaannya adalah, 1 sendok makan untuk 1 drum (200 liter) air baku. Jika air sangat baku beri 2-3 sendok makan.
Dalam proses desinfeksi untuk menetralisasi kuman pathogen dapat dilakukan dengan memberikan Kaporit (CaOCl2) 14.4 mg kaporit (1 sendok teh peres=3 gram) untuk ): 20 liter air. Dapat pula memberikan 1 tablet desinfektan aquatab (8,5 mg) untuk 20 liter air bersih. Cara lain adalah dengan memberikan 2 tetes toincture iodine 7% untuk 1 liter air. Aduk merata dan biarkan 30 menit sebelum digunakan sebagai air minum.
Selama musim hujan khususnya dengan curah hujan tinggi dan mengakibatkan banjir, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap 7 penyakit yang biasa muncul. Penyakit tersebut yaitu Diare, Demam Berdarah, Leptospirosis, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Penyakit kulit, Penyakit saluran cerna lain, dan Perburukan penyakit kronik yang mungkin memang sudah diderita.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat email [email protected].