Kementerian Kesehatan terus memantau dampak kesehatan yang diakibatkan oleh bencana erupsi gunung berapi Kelud di wilayah Jawa Timur beberapa waktu lalu. Jumat sore (14/2), Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan (PPKK) Pusat menyampaikan bahwa permasalahan kesehatan Akibat Erupsi Gunung Kelud melanda 3 wilayah, yaitu: Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Blitar.
Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan di tiga wilayah tersebut yang disampaikan oleh Dinas kesehatan Provinsi Jawa Timur, jumlah pengungsi hingga Jumat (14/2) pukul 12.00 WIB tercatat sebanyak 211.600 jiwa. Sebanyak 3 orang korban meninggal, 19 orang hilang, 10 orang pasien rawat jalan dan 8 pasien rawat inap dilaporkan dari Kabupaten Malang. Sementara Kabupaten Kediri melaporkan 62 pasien rawat jalan dan 9 pasien rawat inap. Hingga berita ini diturunkan Kabupaten Blitar baru melaporkan 1 pasien rawat inap.
Berbagai upaya kesehatan yang tengah dilakukan Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah saat ini, diantaranya:
Dinas Kesehatan Kabupaten Malang sudah menurunkan tim Rapid Health Assesment (RHA) dan tim evakuasi. Selanjutnya, mendistribusikan masker lebih kurang sebanyak 72.000 buah kepada masyarakat di lokasi terdampak bencana. Terkait pelayanan kesehatan, menyiagakan 8 Puskesmas (Gedangan, Ketawang, Najem, Pakis Aji, Gondanglegi, Jabung, Wajak, dan Pagak) serta 3 RS Rujukan (RS Muhammadiyah Malang, RSUD Syaiful Anwar, dan RSUD Lawang). Selain itu, Dinkes Kab. Malang juga menerima bantuan 10 orang tenaga kesehatan dari Dinkes Kota Malang.
Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Regional Jawa Timur berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan provinsi Jawa Timur telah mendistribusikan 28.000 bungkus atau 3,36 ton Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI), guna menjadi asupan gizi bayi dan balita di pengungsian. Tim juga terus mendata kebutuhan dan mengkoordinasikan kepada Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan (PPKK) Kemenkes RI.
Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) Surabaya dan DI Yogyakarta melakukan pengukuran kadar TSP, NoX ,03 dan lain-lain guna memeriksa kualitas udara di sekitar lokasi terdampak bencana. Selain itu, tim juga membagikan masker kepada penduduk sekitar sekaligus terus melakukan antisipasi Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dan gangguan pernafasan lainnya.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi hotline Halo Kemkes <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id, dan alamat email [email protected]