Pemerintah Indonesia belum mengeluarkan peringatan perjalanan (travel warning) bagi calon jamaah yang akan melaksanakan ibadah umroh di Arab Saudi. Meski demikian, pemerintah mengimbau agar calon jamaah waspada terhadap virus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV) yang sedang berjangkit di Arab Saudi.
Bagi masyarakat yang akan pergi untuk melaksanakan umroh atau akan berkunjung ke wilayah Jazirah Arab, perlu memperhatikan 7 anjuran kesehatan berikut: 1) Selalu lakukan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dengan makan bergizi, istirahat cukup, dan lain-lain; 2) Rajin dan sering mencuci tangan pakai sabuh (CTPS); 3) Sedapat mungkin gunakan masker bila sedang dalam kerumunan orang dan juga jika batuk; 4) Bagi calon jamaah yang mempunyai penyakit kronik (diabetes melitus, penyakit jantung paru kronik, gangguan ginjal atau penyakit kronik lain) perlu cek ke dokter sebelum pergi dan gunakan obat rutinnya secara teratur; 5) Bila selama di Arab ada keluhan batuk, demam dan sesak yang cepat memburuk (dalam 1-2 hari), segera konsultasi ke petugas kesehatan; 6) Bila dalam kurun waktu 14 hari sampai di tanah air mengalami keluhan batuk, demam, sesak napas yang cepat (dalam 1-2 hari) memburuk, maka segera konsultasi pada petugas kesehatan, dengan beritahu petugas kesehatan bahwa baru kembali dari Arab; dan 7) Karena situasi penyakit MERS CoV ini mungkin saja berubah dari hari ke hari, maka bila memang memiliki rencana Umroh atau bepergian ke jazirah Arab agar selalu mengikuti berita akurat mutakhir tentang perkembangan MERS CoV ini.
Situs Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengabarkan, sampai dengan tanggal 26 April 2014 terdapat 261 kasus konfirmasi dengan 93 kematian akibat virus MERS COV. Hingga saat ini sudah 14 negara terjangkit. WHO juga telah meningkatkan kewaspadan terhadap MERS COV. Ini dilakukan menyusul adanya peningkatan kasus yang cukup tinggi selama 2 minggu terakhir ini. Khusus di Saudi Arabia dalam 2 pekan terdapat 138 kasus pada tanggal 11-26 April.
Meski hingga saat ini belum ada kasus suspek MERS COV di Indonesia yang positif, masyarakat dan Pemerintah perlu waspada karena di negara tetangga yaitu Malaysia dan Philipina sudah ditemukan kasus ini.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat email kontak@depkes.go.id.