Kondisi kekurangan gizi pada masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yaitu sejak masa konsepsi sampai anak umur 2 tahun, tidak hanya akan memberikan dampak jangka pendek seperti terjadinya gangguan perkembangan otak, pertumbuhan dan metabolic programing pada masa kehamilan. Dalam jangka panjang kekurangan gizi akan memberikan dampak terhadap terjadinya gangguan kognitif, pertumbuhan (stunting),dan risiko menderita penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes, obesitas, PJK dan stroke.
“Menjaga kecukupan gizi dengan memberikan gizi yang baik selama 1000 HPK sangatlah penting. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membuat suatu gerakan gizi nasional sebagai gerakan Scaling Up Nutrition (SUN) berupa Gerakan Nasional Sadar Gizi,” jelas Kepala Badan Litbangkes Kemenkes RI Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, SpP (K) , MARS, DTM&H, DTCE dalam surat elektronik kepada Pusat Komunikasi Publik (14/12).
Ditambahkan, peran ikan dalam penambahan gizi amatlah penting. Ibu hamil akan rentan untuk kekurangan zat-zat gizi, terutama omega–3 yang sangat dibutuhkan dalam perkembangan otak janin. Selanjutnya otak akan mengalami pertumbuhan pesat sekitar pada minggu ke 20-36 usia kehamilan. “Berdasarkan hal tersebut maka sangat dianjurkan pada ibu hamil untuk banyak mengkonsumsi ikan, terutama ikan yang mengandung omega-3 tinggi”, terang Prof. Tjandra Yoga.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI telah mengembangkan beberapa formula makanan Balita menggunakan berbagai ikan laut dan rumput laut. Dari penelitian ini dihasilkan 4 jenis makanan formula yang memiliki kandungan zat gizi dan mutu protein tinggi serta citarasa yang memenuhi kriteria makanan formula Balita, yang secara keseluruhan mempunyai kandungan vitamin A, asam folat sebesar 70-110% Angka Kecukupan Gizi
Balitbangkes juga telah meneliti pembuatan Biskuit Bahan Makanan Campuran (BMC) dengan menggunakan ikan tuna sebagai bahan tinggi iodium. Iodium yang berperan penting untuk mencegah penyakit gondok dan meningkatkan kecerdasan anak, kandungannya pada ikan tuna mencapai 28 kali iodium pada ikan air tawar. Satu resep biksuit BMC menghasilkan 1200 gram dengan berat biskuit 5 gram/keping, dimana dalam 1 gram BMC 78,05 µg/g iodium, sementara kebutuhan iodium menurut WHO pada anak adalah 50-120 µg, dewasa 150 µg, serta ibu hamil dan ibu menyusui 250 µg.
“Tentu selain formula-formula itu, kita dapat saja makan ikan segar yang ada. Mari kita makan ikan, demi kesehatan”, Ajak Prof. Tjandra Yoga.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Informasi lebih lanjut, dapat menghubungi hotline Halo Kemkes <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.kemkes.go.id, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.