Rabu siang, (11/2) Menkes Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, Sp.M (K) meninjau lokasi pengungsian akibat banjir di Apartemen Gading Nias, Jakarta Utara. Peninjauan dilakukan untuk melihat kondisi pengungsi dan memantau permasalahan kesehatan di lapangan. Turut hadir bersama Menkes, Dirjen Bina Farmasi Dan Alat Kesehatan, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan serta Kadinkes Provinsi DKI Jakarta.
Lokasi pengungsian tersebut menampung 852 Pengungsi dari Kelurahan Sukapura, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pengungsi terdiri dari 329 perempuan dan 241 laki-laki, yang di antaranya terdapat 7 ibu hamil, 227 anak-anak, 41 balita, dan 14 lansia. Mereka mulai mengungsi sejak 9 Februari 2015.
Disela – sela peninjuan, Menkes berpesan kepada para pengungsi agar menjaga ketertiban dan juga kesehatan, karena berbagai penyakit dapat timbul pada musim hujan.
“Buat para pengungsi di sini agar selalu tertib, misalnya antre toilet dengan disiplin, rajin cuci tangan dan saya imbau buat yang sudah kena flu, jangan sampai menularkan ke orang lain,” tandasnya.
Untuk donatur atau organisasi masyarakat yang ingin menyumbang, Menkes berharap di pengungsian ini terdapat sanitasi dan toilet layak, air bersih yang banyak, dan alas tidur kasur karena melihat kondisi para pengungsi yang tidur dengan alas tikar saja.
“Kalau masalah makanan kami dari Kemenkes RI sudah siap” tuturnya.
Hujan dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama (lebih dari 24 jam) pada tanggal 8 – 10 Februari 2015 mengakibatkan banjir di 5 wilayah di Provinsi DKI Jakarta. Sebanyak 29 Kecamatan dan 115 Kelurahan terkena banjir. Hingga kemarin (10/2) sebanyak 8.352 jiwa mengungsi dengan jumlah pengungsian terbanyak di wilayah Jakarta Timur (3.885 jiwa) dan Jakarta Utara (3.178 jiwa). Sementara 168 orang menjalani rawat jalan/luka ringan. Hingga hari ini tidak ada korban meninggal akibat banjir di Jakarta.
Hujan juga mengakibatkan fasilitas kesehatan terendam banjir, diantaranya di RS Islam Jakarta Pusat, RS Soeharto Heerdjan dan Puskesmas Tambora Jakarta Barat, serta RSPI Sulianti Saroso Jakarta Utara. Meski demikian, pelayanan kesehatan tetap berjalan seperti biasa.
Antisipasi Kesehatan
Mengantisipasi dampak banjir terhadap kesehatan, Kementerian Kesehatan telah melakukan koordinasi, pemantauan dengan Dinas Kesehatan, BNPB dan unit terkait; Menyiapkan 1 unit perahu karet untuk evakuasi, 4 life jacket, 4 dayung, 1 ban pelampung kepada RS Jiwa Soeharto Heerdjan; Menyiagakan stok makanan pendamping (MP ASI) sebanyak 10 Ton; Melakukan rapid health assesment(RHA) di wilayah kerja Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur; Mendistribusikan logistik kesehatan lingkungan (polybag 1000 lembar, family higiene kit 430 paket, lysol 240 lt, emergency kit 2 buah, sepatu boot 20 pasang); serta Menyiagakan stok obat-obatan paket banjir.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta telah Menyiagakan 44 Puskesmas Kecamatan, 300 Puskesmas Kelurahan, 19 Puskesmas Kecamatan dengan Rawat Inap, 92 RS yang berkerjasama dengan BPJS, 50 unit Ambulans Gawat Darurat dan 60 unit Ambulans Puskesmas, 6 unit Kendaraan RHA, 2 unit mobil klinik; serta Menyiagakan SDM Kesehatan, terdiri dari 1.381 Tenaga Medis, 2.924 Perawat dan Bidan, 234 Tenaga Farmasi, 623 Teknis Medis, 1.836 Tenaga Non Medis. Selain itu, Dinkes juga mendistribusikan barang habis pakai berupa 5 ton MP ASI dan 5 ton Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Ibu Hamil.
Dalam kesempatan tersebut Kemenkes juga memberikan bantuan berupa Hygine Kit dan bantuan stok obat – obatan dasar bagi para pengungsi.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan email kontak@depkes.go.id.