Menkes Prof. Nila F. Moeloek meresmikan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Makassar, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Makassar dan Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat (BKTM) hari ini (10/3). Peresmian dilakukan dalam rangkaian kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Regional Timur di Makasar, Sulsel yang berlangsung pada tanggal 9 – 11 Maret 2015.
Dalam sambutannya, Menkes mengapresiasi Pemerintah Provinsi yang telah berkomitmen kuat pada suksesnya Pembangunan Kesehatan di Indonesia. Utamanya pada suksesnya pelaksanaan kekarantinaan kesehatan, pelaksanaan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dan pengembangan program kesehatan tradisional di Tanah Air.
Menkes juga mengapresiasi jajaran Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/ Kota, dan segenap jajaran lintas sektor terkait di pelabuhan/Bandara di Provinsi Sulawesi Selatan dalam melakukan langkah kewaspadaan guna mencegah masuknya berbagai penyakit menular berpotensi wabah ke Indonesia dari luar negeri melalui pintu masuk negara. Seperti, Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERSCoV), Penyakit Ebola, dan Penyakit Poliomyelitis akibat virus polio liar. – yang sepanjang dua tahun terakhir ini kita antisipasi bersama.
Kepada jajaran KKP Kelas-1 Makassar, Menkes berpesan agar gedung yang baru ini dimanfaatkan secara maksimal untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi KKP, utamanya dalam cegah tangkal masuknya penyakit menular berpotensi wabah, polusi bahan kimia, dan polusi radio aktif.
”Gedung baru ini perlu dipelihara dan dirawat sebaik-baiknya dengan menerapkan konsep green office – yaitu kantor yang ramah lingkungan, menggunakan energi secara efisien, dan mengelola limbah sesuai kaidah kesehatan”, tambah Menkes.
Secara khusus Menkes meminta kepada Gubernur Sulsel dan Para Bupati /Walikota se Provinsi Sulawesi Selatan untuk mendukung implementasi International Health Regulation (IHR) 2005 sebaik-baiknya. Langkah ini perlu dilakukan demi keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari ancaman Public Health Emergency of International Concern atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia.
Kepada jajaran BTKLPP Kelas I Makassar, Menkes berharap untuk terus meningkatkan kemampuan dan kompetensi agar dapat menjadi center of excellent di wilayah kerjanya. “Hendaknya BTKLPP mempunyai kapasitas yang terbaik dalam mengidentifikasi faktor risiko penyakit serta mampu mengendalikannya sesuai standar dan prosedur yang berlaku secara professional, karena tantangan di bidang kesehatan lingkungan yang dihadapi saat ini makin tinggi diantaranya fisik lingkungan, biologi lingkungan, kimia lingkungan serta semakin maraknya radiasi disekitar kehidupan manusia”, ungkap Menkes.
Pada kesempatan tersebut, Menkes juga meminta kepada pimpinan dan seluruh jajaran BKTM untuk memberikan pelayanan kesehatan tradisional terbaik. “Upaya pelayanan kesehatan tradisional yang aman, bermanfaat dan berkualitas hendaknya selalu jadi pedoman dalam melestarikan warisan leluhur yang sangat berharga bagi kesehatan masyarakat Indonesia,” pesan Menkes.
Menkes menambahkan, kesehatan tradisional adalah bagian dari budaya masyarakat Indonesia. “Minat masyarakat kita untuk menggunakan cara-cara kesehatan tradisional demi kesehatan sangat besar. Gaya hidup masyarakat dunia untuk kembali ke alam (back to nature), ternyata telah merupakan gaya hidup masyarakat kita. Hal ini ditunjukkan dari hasil Riskesdas 2013 bahwa 30,4% Rumah Tangga Indonesia menggunakan pelayanan kesehatan tradisional.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan emailkontak@depkes.go.id.