Jakarta, 8 April 2015
Salah satu Kebijakan Prioritas Kementerian Kesehatan RI periode 2015 – 2019 adalah Upaya Peningkatan Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer melalui penguatan Pemenuhan dan Peningkatan Kualitas Tenaga Kesehatan. Upaya ini dilakukan untuk mendorong percepatan pembangunan kesehatan dari pinggir ke tengah, dengan memfokuskan pada Agenda Prioritas Program Indonesia Sehat meliputi Program Paradigma Sehat, Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer dan Penyelenggaran Program Jaminan Kesehatan Nasional. Prioritas penyelenggaran Program ini untuk menurunkan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi Baru Lahir, Balita dan Anak, masih banyak Ibu Hamil kurang Energy Kronik, Gizi Buruk, Gizi Kurang. Demikian sambutan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDM) drg. Usman Sumantri,M.Kes pada acara penutupan “Pembekalan Nusantara Sehat” di Ciloto (3/4).
Kementerian Kesehatan mencanangkan program Nusantara Sehat dengan mengevaluasi dan menata kembali pelayanan kesehatan di puskesmas daerah. Tidak semua daerah mengalami perkembangan yang sama. Untuk akselerasi pembangunan kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK) perlu dilakukan pengadaan penempatan dan penugasan tenaga kesehatan.
Penugasan khusus tenaga kesehatan berbasis tim, guna meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yaitu puskesmas di 44 kabupaten dan 15 provinsi di Indonesia.
“Penempatan petugas kesehatan difokuskan di daerah DTPK berbatasan langsung dengan negara tetangga dan minim kelengkapan alat kesehatan”, ujar Ka.Badan PPSDM Kesehatan.
Sebelum penempatan langsung ke daerah selama dua tahun, peserta tim Nusantara Sehat akan menjalani pelatihan selama empat minggu di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto dilanjutkan di RSCM FKUI, Jakarta.
Pada kesempatan itu pula Ka.Badan PPSDM Kes. berharap kepada anggota Angkatan Pertama Nusantara Sehat agar dapat memanfaatkan pembekalan dengan baik, sehingga dapat memahami berbagai program yang akan dilaksanakan, membina hubungan baik dengan sesama peserta dan pelatih/narasumber agar tujuan pembekalan dapat tercapai secara optimal.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan email kontak@depkes.go.id.