Jakarta, 27 November 2015
Setiap tahun, pada peringatan Hari Kesehatan Nasional diberikan berbagai jenis penghargaan kepada individu dan institusi yang telah berkontribusi atau berprestasi dalam pembangunan kesehatan. Penghargaan yang diberikan antara lain terkait dengan bidang penyehatan lingkungan, pengendalian penyakit, pelayanan di fasilitas kesehatan, pendidikan tenaga kesehatan, dan karya seni budaya dengan tema kesehatan. Diberikan pula Sertifikat Eliminasi Malaria dari pemerintah kepada Bupati/Walikota yang telah berhasil mencapai eliminasi malaria.
Demikian sambutan Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K) pada acara Malam Pemberian Penghargaan dalam rangkaian Hari Kesehatan Ke-51, yang dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri, Para Gubernur, Para Bupati/Walikota, Para Kepala Dinas Kesehatan dan Para Peraih Penghargaan, (27/11) di Jakarta.
Pemberian penghargaan di bidang penyehatan lingkungan mencakup prestasi pengembangan kabupaten/kota sehat. Penilaian penerima penghargaan dalam pengembangan kabupaten/kota sehat antara lain penerapan secara konsisten dan berkelanjutan pendekatan kabupaten/kota sehat yang mencakup pelaksanaan ; tatanan kawasan permukiman, sarana dan prasarana umum yang sehat dan tatanan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri.
Penerapan pendekatan ini sangat penting dalam menghantarkan suatu wilayah bersama masyarakat menuju kabupaten sehat atau kota sehat dengan penduduk yang hidup dalam kondisi bersih, nyaman, aman dan sehat.
Penghargaan
Penghargaan tertinggi diberikan kepada mereka yang berprestasi dan berkontribusi dalam pengembangan kabupaten/kota sehat adalah Sawastisaba Wistara. Penghargaan tertinggi ini diberikan kepada daerah yang mampu mengkoordinasikan sekurang-kurangnya lima sektor pembangunan di wilayahnya.
Tahun ini cukup banyak kabupaten/ kota mendapat penghargaan Swastisaba Wistara. Menkes berharap agar di tahun-tahun mendatang lebih banyak lagi kabupaten/ kota yang berhasil mendapatkan penghargaan tertinggi ini. Sebab kebupaten/ kota yang meraih penghargaan setinggi ini adalah kabupaten/ kota yang benar-benar mampu memberikan pelayanan publik yang terbaik bagi masyarakat.
Pada kesempatan itu pula Menkes menyampaikan penghargaan yang setinggi tingginya kepada tiga provinsi yaitu; Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan Sumatera Barat yang telah berhasil melakukan pembinaan dengan sangat baik di wilayahnya sehingga terpilih sebagai penerima penghargaan pada peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun ini.
Penghargaan tahun ini juga mencakup prestasi dalam Pengendalian Malaria. Penghargaan diberikan kepada kabupaten kota yang telah mencapai tahap Eliminasi Malaria. Di tahun 2015 ini kembali berhasil membebaskan 19 kabupaten/kota dari Malria. Dengan demikian, sampai saat ini telah berhasil 232 kabupaten/kota dari Penyakit Malaria. Bila dihitung jumlah penduduk, maka saat ini sebanyak 186 juta penduduk Indonesia (74%) telah hidup di daerah yang bebas penularan malaria.
Meskipun Pengendalian Malaria telah menunjukan hasil yang menggembirakan, akan tetapi masih menghadapi tantangan. Di Indonesia, jumlah kasus Malaria tahun 2014 adalah 252 ribu dan sekitar 79,6% berasal dari kawasan Timur Indonesia, khususnya di Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan NTT.
Dalam lima tahun terakhir, angka kesakitan malaria atau Annual Paracite Incidence/API telah berhasil turun dari 1,96 per 1000 penduduk pada tahun 2010 menjadi 0,99 per 1000 penduduk pada tahun 2014 – sehingga sebagian besar wilayah Tanah Air telah masuk dalam tahap eliminasi.
Menkes menhimbau Provinsi dan kabupaten/kota yang masih menghadapi berbagai tantangan dalam Pengendalian Malaria agar meningkatkan Pengendalian Malaria supaya eliminasi di kabupaten/ kota yang belum ter-eliminasi dapat terwujud dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Pada peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun ini juga diberikan penghargaan Ksatria Bakti Husada, Manggala Karya Bakti Husada , dan Mitra Bakti Husada. Penghargaan ini diberikan kepada Gubernur, dan Bupati/Walikota yang telah berjasa mendukung peningkatan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang komperehensif dan bermutu.
Pelayanan kesehatan primer adalah tulang punggung pelayanan kesehatan baik dalam upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat. Guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Kementerian Kesehatan telah menetapkan indikator mutu pelayanan kesehatan yaitu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama atau FKTP terakreditasi. Melalui akreditasi, FKTP diharapkan mampu memberikan pelayanan sesuai standar, berkualitas, dan memuaskan pengguna layanan serta pemberi layanan.
Penghargaan untuk Puskesmas yang berprestasi, diberikan kepada Puskesmas yang berprestasi dalam pelayanan kesehatan primer.
Tahun 2015 ini, ada 52 Puskesmas – terdiri dari 22 Puskesmas kawasan perkotaan, 18 Puskesmas kawasan perdesaan, 12 Puskesmas kawasan terpencil/sangat terpencil dan 8 klinik pratama dari 24 provinsi yang mengusulkan FKTP-nya untuk dinilai. Dalam menilai proses penyelenggaraan kegiatan di FKTP, dilakukan penilaian hasil kinerja dengan menggunakan indikator kinerja serta inovasi yang dilaksanakan oleh FKTP – terutama dalam melaksanakan kegiatan promotif -preventif – termasuk pemberdayaan masyarakat.
Selain itu diberikan pula penghargaan seperti; instansi kesehatan yang berprestasi, tenaga kesehatan yang breprestasi, serta pemenang lomba-lomba yang diselenggarakan Unit Utama Kementerian Kesehatan.
Pada akhir sambutan Menkes berpesan agar para penerima penghargaan dari seluruh jajaran pemerintah dan dari segenap lapisan masyarakat dari waktu ke waktu senantiasa mendukung upaya Pemerintah dalam meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dan kualitas hidup bangsa Indonesia yang sebaik-baiknya. Disamping itu Menkes menghimbau agar seluruh jajaran Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota bersama seluruh masyarakat untuk mendorong terwujudnya langkah mengutamakan upaya promotif-preventif dalam Pembangunan Kesehatan.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline