Setiap tanggal 4 Februari masyarakat dunia memperingati Kanker Sedunia (World Cancer Day = WCD). Hal ini dilakukan untuk mengingatkan dunia tentang penyakit kanker dan dampak serta pentingnya upaya pengendalian kanker. Peringatan WCD 2016 bertujuan untuk menyadarkan masyarakat bahwa kanker dapat dikendalikan bersama dan mulai dari diri kita sendiri. Tema WCD tahun ini ”Kami Bisa, Aku Bisa” menegaskan kepada setiap orang, dapat berperan dalam mengurangi beban dan permasalahan kanker.
Menkes Nila F. Moeloek yang hadir pada semina kanker di RS Kanker Darmais, Jakarta hari ini (4/2) mengungkapkan bahwa kanker sebagai global epidemi. Hal ini berarti kanker telah menjadi masalah di dunia karena jumlah penderita kanker yang terus meningkat demikian pula dengan kematiannya.
Menkes menambahkan perlunya peningkatan upaya promotif-preventif melalui sosialisasi, advokasi, dan edukasi di berbagai elemen masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap bahaya kanker. “Faktor resiko sangat penting diketahui oleh masyarakat yaitu merokok, diet, minum alkohol, aktifitas fisik”, tambah Menkes. Selain itu masyarakat dapat memahami bahwa beberapa jenis kanker dapat dicegah melalui deteksi dini sehingga pasien tidak datang dengan keadaan stadium lanjut. Deteksi dini khususnya sangat baik untuk mengendalikan kanker leher rahim dan payudara.
Menkes menyampaikan, akhir-akhir ini banyak sekali tawaran pengobatan alternatif kanker di masyarakat melalui berbagai media. “Kita perlu mengawasi dan mengevaluasi efektifitas dan meneliti dampak lain yang ditimbulkan. Dilain pihak fasilitas diagnosis dan pengobatan kanker harus ditingkatkan. Sementara itu deteksi dini kanker perlu ditingkatkan cakupannya’, ungkapnya.
Lebih dari 40% dari semua penyakit kanker dapat dicegah dan beberapa jenis kanker seperti kanker payudara dan kanker kolorektal dan kanker leher rahim dapat disembuhkan jika terdeteksi dini.
Pada Tahun 2016 ini, Kementerian Kesehatan RI melalui Balitbangkes akan melakukan Riset Penyakit Tidak Menular untuk tumor payudara dan lesi prakanker serviks dimana jumlah sampel yang ditetapkan sebanyak 70.000 responden yang tersebar pada 1400 blok sensus dan 76 kecamatan terpilih di 34 propinsi di Indonesia, sehingga dapat menjadi “evidence” besarnya masalah kanker terutama kanker tertinggi di Indonesia yaitu kanker payudara dan leher rahim.
Berkenaan dengan tema Hari Kanker Sedunia Tahun 2016, pesan utama yang digaungkan adalah menurunkan risiko kanker antara lain melalui: 1) Cegah dan atasi kanker dengan menghindari secara bersama faktor risiko, mengenali tanda dan gejala serta melakukan deteksi dini, 2) Cegah kanker dengan tidak merokok / terpapar asap rokok, diet sehat dengan kalori seimbang dan rajin beraktifitas fisik, 3) Menciptakan Lingkungan Sehat, 4) Bekerjasama menggerakkan jejaring dalam mendorong dan mewujudkan upaya pengendalian kanker.
Pada kesempatan peringatan hari Kanker Sedunia di RS Kanker Darmais, Menkes menyerukan pesan kepada semua pihak untuk meningkatkan upaya promosi dan preventif kepada masyarakat sebagaiam bentuk awarnes; Kanker dapat dicegah dengan gaya hidup sehat misalnya tidak merokok, diet sehat dan seimbang, aktifitas fisik; Kanker dapat dikenali pada stadium awal dengan melakukan deteksi dini; Upaya deteksi dini terus dikembangkan dalam rangka menurunkan angka kematian akibat kanker; Dukungan lintas program dan sektor sangat penting dalam mengendalikan kanker di Indonesia; serta Perlu adanya pegawasan dan evaluasi tentang efektifitas pengobatan alternatif yang banyak ditawarkan melalui media massa maupun elektronik.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.