Dewasa ini ada sekitar 422 juta orang penyandang diabetes yang berusia ≥18 tahun di seluruh dunia atau 8,5% dari penduduk dunia. Namun 1 dari 2 orang dengan Diabetes tidak tahu bahwa dia penyandang Diabetes.Oleh karena itu, sering ditemukan penderita Diabetes pada tahap lanjut dengan komplikasi seperti; serangan jantung, stroke, infeksi kaki yang berat dan berisiko amputasi, serta gagal ginjal stadium akhir.
“90% penderita diabetes diseluruh dunia merupakan diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat dan sebetulnya 80% dapat dicegah”, ujar Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) pada pembukaan Dialog Interaktif Hari Kesehatan Sedunia 2016 di Jakarta Selatan (7/4).
Acara Hari Kesehatan Sedunia bertepatan dengan tanggal berdirinya Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO yang diperingati setiap tanggal 7 April. Tema global yang dipilih oleh WHO adalah Diabetes dengan sub tema “Diabetes Superhero”. Sementara untuk tema nasional untuk tahun ini adalah “Cegah, Obati, Lawan Diabetes”.
Diabetes sendiri merupakan penyakit yang disebakan oleh tingginya kadar gula darah akibat gangguan pada pankreas dan insulin. Di Indonesia, data Riskesdas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prevalensi Diabetes di Indonesia dari 5,7% tahun 2007 menjadi 6,9% atau sekitar sekitar 9,1 juta pada tahun 2013. Data International Diabetes Federation tahun 2015 menyatakan jumlah estimasi penyandang Diabetes di Indonesia diperkirakan sebesar 10 juta. Seperti kondisi di dunia, Diabetes kini menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia. Data Sample Registration Survey tahun 2014 menunjukkan bahwa Diabetes merupakan penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia dengan persentase sebesar 6,7%, setelah Stroke (21,1%) dan penyakit Jantung Koroner (12,9%). Bila tak ditanggulangi, Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas, disabilitias, dan kematian dini.
Berdasarkan data World Economic Forum April 2015, potensi kerugian akibat Penyakit Tidak Menular di Indonesia pada periode 2012-2030 mencapai 4,47 triliun dolar, atau 5,1 kali PDB 2012. Besarnya pembiayaan kesehatan akibat Diabetes tampak dari klaim BPJS sampai tahun 2015. Ternyata Diabetes dan komplikasinya adalah salah satu kelompok klaim terbesar untuk biaya catastrophic JKN, yaitu 33 % dari total pengeluaran. Itulah sebabnya, Agenda 2030 dari Sustainable Development Goals menetapkan indikator untuk mengurangi angka kematian prematur dari Penyakit Tidak Menular (PTM) salah satunya Diabetes – sebanyak sepertiga pada tahun 2030.
“Diabetes dan komplikasinya membawa kerugian ekonomi yang besar bagi penyandang Diabetes, keluarga mereka, dan Negara”, ujar Menkes.
Lebih lanjut, Menkes menyatakan bahwa salah satu faktor predominan Diabetes adalah berat badan berlebih dan obesitas. Pola makan atau diet kaya kalori, garam, lemak jenuh dan gula, dan rendah serat dapat menyebabkan peningkatan berat badan berlebih dan dengan demikian meningkatkan risiko Diabetes. Keadaan ini cukup tinggi prevalensinya di masyarakat Indonesia.
Untuk mengendalikan Diabetes Kemenkes sendiri telah membentuk 13.500 Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) untuk memudahkan akses warga melakukan deteksi dini penyakit diabetes. Selain itu Menkes menghimbau masyarakat untuk melakukan aksi CERDIK, yaitu dengan melakukan:
- Cek kesehatan secara teratur untuk mengendalikan berat badan agar tetap ideal dan tidak berisiko mudah sakit, periksa tensi darah, gula darah, dan kolesterol secara teratur.
- Enyahkan asap rokok dan jangan merokok.
- Rajin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, seperti berolahraga, berjalan kaki, membersihkan rumah. Upayakan dilakukan dengan baik, benar, teratur dan terukur.
- Diet yang seimbang dengan mengkonsumsi makanan sehat dan gizi seimbang, konsumsi buah sayur minimal 5 porsi per hari, sedapat mungkin menekan konsumsi gula hingga maksimal 4 sendok makan atau 50 gram per hari, hindari makanan/minuman yang manis atau yang berkarbonasi
- Istirahat yang cukup
- Kelola stress dengan baik dan benar.
“Kepada para Penyandang Diabetes saya menghimbau agar selalu hidup sehat dan teratur mengikuti pengobatan dengan tepat dan benar. Segera daftarkan diri menjadi peserta JKN”, ucap menkes menambahakan pernyataannya.
Diabetes adalah tanggung jawab seluruh masyarakat bukan tanggung jawab jajaran kesehatan saja. Oleh karena itu, perlu diciptakan lingkungan yang mendukung agar masyarakat hidup sehat. Penanggulangan Diabetes merupakan Program Indonesia Sehat yang mencakup : Paradigma Sehat, Penguatan Pelayanan Kesehatan, dan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional, pada periode 2015-2019.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.