Kemungkinan padatnya volume kendaraan diprediksi terjadi di pertemuan arus Purbaleunyi dengan Cipali di km 68. Terkait hal ini Kemenkes bersama Kemenhub, Kepolisian, Dinas Kesehatan, BPJS, Pertamina, Jasa Marga, dan RS sekitar jalur mudik telah menyiagakan pos kesehatan.
Dirjen Pelayanan Kesehatan Bambang Wibowo menegaskan adanya perubaham pola layanan kesehatan mudik. “Tim lebih aktif turun ke lapangan tidak hanya menunggu di pos kesehatan,” ungkapnya.
Menurut Bambang potensi kemacetan arus balik di Jateng diperkirakan bukan di tol, namun menjelang masuk tol, yaitu dari arah timur (Semarang/Pekalongan) dan selatan (Purwokerto). Untuk itu telah disiagakan 20 pos dengan ambulan roda 4 dan 2 di Brebes; dan 5 pos dengan ambulan roda 4 dan 2 di Tegal.
“Khusus masuk tol Brebes Timur dan Pejagan disiapkan masing-masing 3 ambulan roda 2,” tambah Bambang.
Untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas di Jabar, sudah disiapkan 2 pos kesehatan yang terintegrasi dengan kepolisian dan PT. Jasa Marga. Tim kesehatan diprioritasksn di Tol Palimanan, selain di Plumbon, Ciperna, Kanci dan Losari.
Kemenkes berkoordinasi dengan Direktorat Angkutan & Multimoda Kemenhub memastikan petugas kesehatan dapat masuk tol jika keadaan darurat. “Pihak Kemenhub sudah menyetujui dan mengijinkan petugas kesehatan untuk masuk tol jika dibutuhkan,” ujar Bambang.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dn Pelayanan Masyarakat
Oscar Primadi