Dalam rangka membangun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sehat, bugar, dan produktif, Kemenkes mengadakan kegiatan olahraga bersama Menkes dengan para karyawan, Jumat pagi (15/7) di halaman kantor Kemenkes. Kegiatan ini diadakan dalam rangka program Pencanangan Peregangan di Tempat Kerja untuk menurunkan angka kesakitan pada ASN, sebagai bagian dari pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang dihadapi saat ini adalah semakin meningkatnya angka kesakitan dan angka kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) serta perubahan perilaku yang menjadi risiko timbulnya PTM. Dalam hal ini, ASN merupakan kelompok berisiko tinggi terhadap berbagai masalah kesahatan yang disebabkan oleh proses kerja, lingkungan kerja serta perilaku kesehatan pekerja.
Data dari Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa prevelansi hipertensi pada umur ≥18 tahun sebesar 25,%, prevelansi DM tahun 2013 adalah 2,1% lebih tinggi dari tahun 2007 (1,1%). Prevelansi cedera karena kelalaian/ketidaksengajaan pada pegawai sebesar 94,6%. Semenntara peningkatan prevelansi cedera tahun 2007 sebesar 7,5% meningkat menjadi 8,2% pada tahun 2013.
“Aparatur Sipil negara rentan terhadap obesitas dan penyakit PTM lainnya, Oleh karena itu bagi Aparatur Sipil Negara yang memiliki berat badan berlebih, sebaiknya mengecek kesehatanya dan menurunkan berat badan”, ujar Menteri Kesehatan RI, Prof Dr. dr. Nila Farid Moeleok, Sp.M(K) saat mencanangkan Peregangan di Tempat Kerja.
Peregangan diantara waktu bekerja merupakan pembiasaan aktivitas fisik di tempat kerja untuk melancarkan sirkulasi darah sehingga membantu mengendurkan ketegangan syaraf dan melatih otot agar lebih kuat sehingga tidak mudah lelah saat bekerja. Upaya yang dilakukan merupakan bagian dari implementasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di perkantoran. Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan yaitu, upaya kesehatan kerja wajib diselenggarakan pada setiap tempat kerja agar dapat bekerja secara sehat agar tidak menimbulkan penyakit bagi diri sendiri dan masyarakat sekitar.
Acara hari ini diikuti sekitar 900 karyawan Kemenkes. Selain pencanangan peregangan di tempat kerja, dilaksanakan pula senam bersama, pemeriksaan kebugaran, deteksi dini pegawai dan pembudayaan makan buah dan sayur.
Selain itu diadakan pula bazar buah yang bekerja sama dengan asosiasi petani buah Cirebon dan Garut. Buah yang dijual diantaranya; Mangga harum manis super dijual Rp 33 ribu perkilogram; Mangga matang pohon Rp 55 ribu perkilogram; Mangga gedong gincu Rp 55 ribu perkilogram; Mangga Indramayu Rp 35 ribu perkilogram; Melon Rp 20 ribu perkilogram; Sirsak Rp 25 ribu perkilogram; dan Jeruk Rp 35 ribu perkilogram.
“Diharapkan Kemenkes dapat menjadi pelopor dalam membudayakan aktifitas fisik ditempat kerja dan makan buah dan sayur sebagai bagian dari revolusi mental dibidang kesehatan untuk mewujudkan pegawai kesehatan yang sehat, bugar, dan produktif,” ujar Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.