Satgas Vaksin Palsu telah melakukan pendalaman paska diumumkannya rumah sakit yang diduga gunakan vaksin palsu. Diantara rumah sakit yang telah didatangi oleh Satgas adalah RS Harapan Bunda di Jakarta Timur dan RS Sayang Bunda di Bekasi.
“Satgas telah mendatangi RS Harapan Bunda dan RS Sayang Bunda. Secepatnya akan disusul nanti rumah sakit lain. Tujuanya menemukan nama-nama pasien yang mendapatkan vaksin palsu,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Oscar Primadi, di Jakarta (Jumat, 15/7/2016).
Oscar mengatakan selain melakukan pendataan nama pasien yang mendapatkan vaksin palsu, Satgas melakukan audit pelayanan kefarmasian yang dijalankan rumah sakit. Audit dilakukan dari proses perencanaan, penggunaan dan pemusnahan limbah vaksin. Disamping itu, Satgas juga mendalami kemungkinan keterlibatan pihak manajemen.
Seperti telah diberitakan, Kemenkes telah merencanakan imunisasi ulang sebanyak 197 anak yang terindikasi mendapatkan vaksin palsu dari sebuah klinik di Ciracas Jakarta Timur.
“Pemerintah akan lakukan proses imunisasi ulang. Sebelumnya harus dipastikan dengan pemeriksaan kesehatan. Seperti nama pasien, jenis vaksin apa dan kapan mendapatkannya,” tegas Oscar Primadi.
Bersamaan dengan itu, Kemenkes juga menghimbau masyarakat dan rumah sakit dalam menjalin komunikasi yang baik guna mencari solusi. Oleh karenanya, penting sekali penguatan sistem informasi dan pengaduan di setiap rumah sakit, terutama di ke-14 rumah sakit yang telah diumumkan terindikasi penggunaan vaksin palsu.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.