“Mau jadi polisi”. Itu jawaban Rizki (11) pasien obesitas yang saat ini dirawat di RSM Hoesin Palembang saat ditanya cita-citanya oleh Menkes Nila Moeloek.
“Kalau mau jadi polisi, harus sehat ya”, pesan Menkes kerika menjenguk Rizki disela kunjungan kerja di RSMH, Palembang (5/8).
Saat ini berat badan Rizki 98kg turun dari 119kg setelah dirawat dan menjalani diet. Ada 4 hal yang dilakukan tim dokter penanganan obesitas Rizki, yaitu penanganan kelebihan berat badan; penanganan komorbid; persiapan home care (nutrisi, fisik, psikologi); serta rencana tindak lanjut.
Dalam sambutannya di depan jajaran direksi dan staf RSMH, Menkes mengatakan bahwa angka obesitas di Indonesia meningkat. Sebelumnya Indonesia memiliki masalah malnutrisi namun kini ada masalah obesitas dan stunting. Data Riskesdas 2013 menyebutkan, prevalensi nasional obesitas tertinggi ada pada kelompok umur 5 – 12 tahun (8,8%) disusul kelompok 13 – 15 tahun (2,5%) dan 16 – 18 tahun (1,6%).
“Selain gizi buruk, obesitas saat ini harus menjadi perhatian yang serius, selain kasus gizi buruk di Indonesia. Karena, angkanya meningkat,” kata Menkes.
Untuk itu Menkes mengimbau orang tua untuk memberi perhatian ekstra pada anak. Khususnya dalam mengatur pola makan. “Saat ini kita terus melakukan sosalisasi terkait pentingnya kecukupan gizi, bukan kelebihan asupan gizi. Dengan begitu, kasus obesitas dapat berkurang,” kata Menkes.
Untuk menghindarkan anak dari obesitas, dr. Julius Anzar Sp.A yang menangani Rizki menyarankan agar orang tua harus rutin menimbang berat badannya. “Ini dapat dilakukan di Posyandu. Maka kembali ke Posyandu adalah tindakan penting baik untuk mengontrol malnutrisi maupun obesitas.
Di RSMH, dalam waktu dekat akan dioperasikan poli obesitas melihat tingginya kebutuhan pasien khususnya di Sumatera Selatan.
“Banyak anak yang kategori obesitas, kita tangkap ketika periksa batuk pilek. Dari sini anak-anak tersebut kita tangani juga obesitasnya,” terang dr. Julius.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakar Kemenkes RI