Promosi Kesehatan (Promkes) merupakan salah satu aspek penentu keberhasilan pembangunan Kesahatan, karena Promkes dapat menjadi sarana pemberian edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan. Memahami akan hal tersebut, Bupati Purbalingga, H. Tasdi, SH. MM. menyelenggarakan Pekan Promosi Kesehatan di GOR. Mahesa Jenar, Purbalingga, Jateng (11/8). Menurut Tasdi, peningkatan derajat kesehatan di Purbalingga merupakan misi dari Pemerintah Kab. Purbalingga.
Tasdi menyebutkan bahwa tujuan dari Pekan Promkes ini adalah untuk memberikan informasi-informasi tentang pentingnya menjaga kesehatan dan berperilaku hidup bersih dan sehat; memberikan informasi atas upaya apa saja yang sudah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat; serta untuk memberikan informasi tentang sarana dan prasarana kesehatan yang sudah disiapkan oleh pemerintah kab. Purbalingga.
Dalam Pekan Promkes terdapat beberapa inovasi baru yang dikembangkan pemerintah Kab. Purbalingga, seperti peluncuran KPS (Kartu Purbalinga Sehat) untuk masyarakat Purbalingga yang kurang mampu dan belum memiliki jaminan kesehatan apapun. Tercatat saat ini ada 1.831 orang miskin yang belum memiliki jaminan kesehatan, untuk itu KPS dikeluarkan guna memberikan perlindungan kepada masyarakat dikala sakit.
Salah satu acara pada Pekan Promkes ini adalah Pemecahan Rekor Muri Pemberian ASI Terbanyak. Museum Rekor Indonesia memberikan piagam penghargaan kepada Kemenkes dan Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga atas pemecahan rekor Ibu Menyusui Terbanyak. Tercatat 1.471 ibu menyusui bersama pada acara pekan Promkes ini. Acara ini digelar guna memberikan informasi tentang dampak gizi pada gizi anak yang kekurangan ASI.
Pada kesempatan tersebut Bupati Purbalingga menyampaikan Misi Kesehatan daerahnya dihadapan Menkes Nila F. Moeloek. Misi dimaksud diantaranya yaitu : Menihilkan rumah-rumah tidak layak huni di Purbalingga, karena banyak sekali rumah yang tidak sehat di Purbalingga, tercatat saat ini terdapat ± 27.000 Rumah Tidak Layak Huni yang retan terkena masalah kesehatan serta Pemberian stimulus jamban Keluarga, agar Purbalingga Zero BAB Sembarangan.
Di kabupaten Purbalinga telah diluncurkan aplikasi di google playstore dengan nama “ER-RS (Empty Room-Rumah Sakit) Purbalingga. Aplikasi ini dapat memberikan informasi ketersediaan kamar kosong untuk seluruh rumah sakit di kab. Purbalingga. “Datanya yang akan selalu di update setiap menitnya oleh petugas rumah sakit apabila terdapat kamar kosong.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan RI Nila F. Moeloek menilai keputusan dan kegiatan yang sudah dilakukan Bupati Purbalingga saat ini terhadap Peningkatan Derajat kesehatan Masyarakat Purbalingga sudah Tepat. Menkes menyatakan bahwa pembenahan itu harus dari hulunya, salah satu contohnya adalah pemerintah Purbalingga menyadari bahwa rumah tidak layak huni rentan sekali terhadap Penyakit, kemudian ada inisiatif memberikan informasi realtime terkait ketersediaan kamar kosong di rumah sakit.
“Saya berharap setelah kegiatan ini, masyarakat Purbalingga dapat selalu menjaga kesehatannya, karena kesehatan adalah Hulu, jika kita sehat maka kita bisa berpendidikan, berkegiatan dan berkarya”, tegas Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayananan Masyarakat Kemenkes RI.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
Oscar Primadi