Masalah asap rokok dan kebakaran hutan, perlu menjadi perhatian bagi kalangan tenaga kesehatan, khususnya di kalangan spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) agar masyarakat bisa mendapatkan udara yang bersih dan terhindar dari masalah-masalah kesehatan yang bisa ditimbulkan.
Demikian pernyataan Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) membuka Kongres Nasional Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala dan Leher (PERHATI-KL) XVII yang mengangkat tema “Peningkatan Profesionalisme Dokter THT-KL dalam Era Universal Health Coverage Indonesia” di Solo, Kamis pagi (29/8).
“Salah satunya melakukan promosi dimana mengajarkan kepada masyarakat, saat indeks standar pencemar udara atau ISPU mendekati tanda bahaya apa yang bisa dilakukan masyarakat agar terlindung dari bahaya ISPA”, tutur Menkes.
Dalam paparannya, Menkes menekankan bahwa dalam perkembangan ilmu kedokteran memperhatikan dua hal, yakni the way of future (fakta di lapangan) dan the way of thinking (memikirkan kemajuan).
“Kedua hal tersebut perlu diperhatikan. Jadilah dokter yang mampu melihat fakta-fakta di lapangan disamping memikirkan kemajuan”, tandas Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kodelokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.