Penempatan dan promosi jabatan pimpinan tinggi sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, dilaksanakan secara terbuka dan kompetitif, dengan memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi, rekam jejak jabatan, pendidikan dan pelatihan serta integritas.
Proses seleksi terbuka tersebut diharapkan dapat mengubah budaya PNS dari comfort zone menjadi competitive zone dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi PNS yang memenuhi persyaratan untuk berkompetisi secara transparan, adil dan akuntabel.
Demikian sambutan Menteri Kesehatan RI Prof.Dr.dr. Nila F. Moeloek, Sp.M.(K) pada acara Pemberhentian dan Pelantikan Pimpinan Tinggi madya dan pratama di lingkungan Kementerian Kesehatan di Jakarta (9/9). Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari, BKKBN, BPOM, KKI, Kemenpan-RB, dan Direktur Utama BUMN Bidang Kesehatan.
Para pejabat pimpinan tinggi Madya yang dilantik yaitu: (1). dr. Slamet, MHP sebagai Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi Kementerian Kesehatan; (2). dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS sebagai Staf Ahli Bidang Desenteralisasi Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Para pejabat pimpinan tinggi pratama yang dilantik di lingkungan Sekretariat Jenderal adalah: (1) Drs. Bayu Teja Muliawan, Apt., M.Pharm, MM sebagai Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran; dan (2) dr. Desak Made Wismarini, MKM sebagai Kepala Biro Umum.
Di Lingkungan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) yang dilantik adalah: dr. Asjikin Iman Hidayat Dachlan, MHA sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal.
Selanjutnya di Badan PPSDM Kesehatan, Menkes melantik: dr. Embry netty, M.Kes sebagai Kepala Pusat Pelatihan SDM Kesehatan.
Di lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, dilantik 9 orang pimpinan tinggi pratama, yaitu: (1). Dra. Nining Setyawati, M.Si sebagai Direktur Umum dan Operasional RSUP Sanglah Denpasar; (2). dr. Kamal Ali Parengrengi, M.Kes sebagai Direktur Umum, SDM dan Pendidikan RSO Prof. dr. R. Soeharso Surakarta; (3). dr. I Gusti Lanang Suartana Putra, MM, MARS sebagai Direktur Utama RS Kusta dr. Tadjuddin Chalid Makasar; (4). dr. Armenius Richard Sondakh, Sp.THT.KL sebagai Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado; (5). dr. Jimmy Panelewen, Sp.B-KBD sebagai Direktur SDM dan Pendidikan RSUP Prof. dr. R.D Kandou Manado; (6). dr. Suryo Purhananto, M.Kes sebagai Direktur Utama RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga; (7). dr. Akmal Mufriady Hanif, Sp.PD, MARS sebagai Direktur Utama RS Stroke Nasional Bukit Tinggi; (8). dr. Endang Widyaswati, M.Kes sebagai Direktur Utama RS Jiwa Prof. dr. Soeroyo Magelang; (9). drg. Rahmadsyah Mansur, M.Kes sebagai Direktur Umum, SDM dan Pendidikan RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.
Menkes mengatakan para pimpinan tinggi madya dan pratama yang dilantik hari ini merupakan hasil dari proses seleksi terbuka sebagai salah satu bentuk program percepatan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan pejabat terpilih yang terbaik di antara yang terbaik.
“Saya sangat berharap, Saudara dapat melaksanakan amanah dan mengemban kepercayaan yang diberikan negara untuk menjadi motor penggerak Pembangunan Kesehatan”, ujar Menkes.
Selain itu, Menkes juga menyampaikan pesan kepada pimpinan tinggi madya dan pratama di lingkungan Kementerian Kesehatan untuk dituntut mampu membangun sistem pelayanan kesehatan yang semakin cepat, mudah, terjangkau dan terukur.
Selanjutnya para pejabat yang baru dilantik diminta untuk menandatangani Pakta Integritas dihadapan Menkes. Pakta Integritas diharapkan mampu mempercepat upaya mewujudkan birokrasi yang bersih dan baik, sehingga mendapatkan kepercayaan publik setinggi-tingginya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.